Hal-hal sepele membuat kesempurnaan, dan kesempurnaan bukanlah hal sepele

Wednesday, August 3, 2011

PELUANG

camar itu terbang tinggi
bukan untuk mengembangkan diri
tapi untuk mengejar mimpi asanya
camar itu mengepakkan kedua sayapnya
bukan untuk melarikan diri
dari berat penat beban budi hati hidupnya
tapi untuk menemukan dan menyongsong
masa depannya yang lebih baek

untuk semuanya itu
tak lagi dihiraukan
hujan cacian dan halilintar kesangsian
tak lagi dipandangnya
empati dan sejuta dukungan
sebagai beban yang harus dipikulnya
yang ia tahu hanya satu
setiap mahkluk memiliki peluang
untuk menjadi genap dan sempurna

arif dan bijaksana

Mungkin kita menemukan
ada beberapa orang yang kita pandang
sebagai orang sulit
dan kita memutuskan
untuk mengambil jarak dengan hidupnya
Tahukah kita bahwa seseorang itu
membawa budaya induknya?
Jika engkau mau
mencari tahu tentang siapa induknya,
dalam situasi apa ia dilahirkan,
bagaimana dan dalam kondisi apa
ia tumbuh dan dibesarkan,
kita akan berubah menjadikan dia sahabat kita
atau paling tidak menjadi riset
untuk kita agar kita bisa memperoleh gelar
‘arif dan bijaksana’ di pentas kehidupan ini

cara pandang

Sesekali mata kita perlu dibersihkan dengan air mata agar kita bisa melihat hidup ini dengan cara pandang yang lebih bersihAlex Tan, profesor politik asal Selandia Baru

Thursday, June 30, 2011

LUSUH

kenangan itu meski lusuh
tapi terus melukai ingatanku
karna seperti kebanyakan luka
selalu melahirkan kehati-hatian
dalam bertindak
ku yakin,..................
ketika Allah mengutusku belajar di bumi ini
satu yang Ia ingin dariku
kembali ke hadapanNya
sebagai mahkluk yang siap
menerima mahkota
lantas,.................
apa yang bisa membuat siap?
keberanian dituntun oleh CINTA

pemenang

Orang yang mudah menyerah tak akan pernah menang, dan seorang pemenang tak akan pernah menyerahNapoleon Hill (1883–1970), penulis Amerika Serikat

Thursday, May 19, 2011

MENGEPAKKAN SAYAP

camar itu kini melesat terbang
ia meninggalkan kampung halamannya
meninggalkan komunitasnya
yang berusaha menjadikan dirinya
seperti yang dikehendaki
seperti yang dipikirkan
seperti yang diteorikan
seperti yang diprogramkan
yang berusaha menjadikan dirinya
bagaikan barang miliknya

mengiringi kepergiannya
sebagian dari mereka
mengumpat dengan aneka cacian
‘tak tahu diri. tak tahu balas budi’
sebagian menyumpah dengan penuh kejengkelan
‘percuma engkau sekian lama bersama kami’
sebagian membuai dengan kata sok empati
‘aduh, mengapa bisa begini?
bukankah engkau sungguh luar biasa?’
sebagian diam dalam ketidakmengertian
sebagian tak merasakan apa-apa
dingin
membeku

camar itu kini mengembangkan kedua sayapnya
ia melesat terbang menembus birunya cakrawala
mengejar mimpi-mimpinya
memperjuangkan pengharapannya
ia terbang sambil menyakini
bahwa apa yang selama ini
dilihat dan dikatakan orang kepadanya
bukanlah sesuatu yang mutlak dan pasti
itu masih sebuah proses menjadi
bahwa segalanya boleh mati
kecuali keyakinan untuk berani berharap
ia terbang untuk menemukan Allahnya
Allah yang membuatnya
sekalipun ada kecemasan yang dibalut kepedihan
tetap mampu berani menatap terus ke depan.
menunggu itu tetap tanda dari sebuah cinta
dan belum berubah

memberi tanpa sombong

Mana yang lebih baik,
memberi atau menerima?
Pasti jawabannya akan ‘memberi’
Bisakah kita memberi
kalau kita tak pernah menerima?
Maka bagiku yang penting
bukan memberi tetapi menerima.
Menerima bahwa kita
mampu memberi tanpa sombong
dan menerima bahwa kita saat ini
belum bisa memberi dengan tulus tanpa kemarahan

mencoba bangkit

Anda pasti kecewa jika mengalami kegagalan, tapi itu menjadi takdir Anda jika Anda tidak mencoba untuk bangkit kembaliBeverly Sills (1929-2007), penyanyi opera asal Amerika Serikat

Monday, May 16, 2011

GULITA HITAM

‘kau tak akan pernah menjadi yang kau harapkan
buang saja mimpimu
sampai kapan pun kau tak akan menjadi
percayalah saja itu kehendak Sorga’
teramat nyaring suara ini
terlalu tajam, meluakaiku
ah.....! betapa malangnya aku
seperti Kain aku
terlunta dan tersuruk sendirian
terseok-seok tanpa mampu
mengangkat kaki dan kepalaku
seluruh tubuh batinku ada meterai
yang membuat hidupku begitu hina
tak bersisa lagi harganya

kejam terasa realita ini
kekuatan dari manakah yang sanggup menopangnya?
tak puaskah jiwa ini bagai disantet
selama bertahun lamanya?
mendung itu memang tak mencair jadi hujan
tapi juga seperti tak bergerak
makin hari semakin gelap
gelap yang memenuhi batinku
aku capek
menahan derita ini

tlah salahkah jalanku?
tlah kelirukah pilihanku?
andaikan keliru, mengapa aku merasakan juga kebahagiaan di jalan-jalannya?

Kain aku jadi bisa merasakan pahitnya situasi hidupmu
Ayup seperti inikah penderitaanmu dulu?

Harapan vs Tantangan

Bagaimana caranya menjadikan diri kita senantiasa optimis
dan tak akan kehilangan gairah dalam perjuangan hidupnya?
Kita mesti membuat kedua hal ini seimbang :
memiliki harapan yang cukup besar
dan tantangan yang tak berlebihan.
Karena ketika harapan lebih besar dari tantangan,
kita akan menjadi pemimpi
dan ketika tantangan lebih besar dari harapan,
kita akan ketakutan.
Buatlah dirimu tak pernah kehilangan alasan
untuk senantiasa berharap
sekaligus tak pernah kehilangan
menemukan cara menghadapi tantangan.

keyakinan

Agar bisa maju, Anda perlu yakin pada diri sendiri, teguh pendirian, dan percaya diri melaksanakan keyakinan-keyakinan ituSinclair, pebisnis dan motivator kelahiran Inggris

Saturday, May 14, 2011

LAHIR UNTUK MEMBUATMU BAHAGIA

bila malam ini aku bersimpuh kembali
di hadapanMu, Tuhan
bukan lantaran aku merasa bahwa
aku punya kewajiban untuk meluhurkanMu
Itu juga tapi kali ini tidak hanya itu
aku ingin mengatakan
apa yang ada di benak hatiku
Tuhan, sekarang aku menjadi tahu
mengapa air laut selalu rindu
mencium dinding-dinding pantai
mengapa bulan tak pernah letih
mengejar matahari
mengapa angin tak malu berhembus
mengapa camar tak bosan
mematuki samudra
mengapa pohon selalu berharap
menggapai langit
karna malam ini aku menyaksikan
betapa susah dan pedihnya bila dua sahabat
harus kehilangan saat-saat indah
untuk jadi lebih penuh
hanya karena kurang komunikasi

aku bahagia malam ini, Tuhan
boleh melihat dan merasakan
betapa mengharukan kisah anak yang hilang
boleh bersyukur karena menjadi saksi
kembali lahirnya sebuah persahabatan

aku bahagia
karena Engkau mengirimku ke dunia ini
agar melaluiku ada semakin banyak orang
menjadi bahagia
i was born to make you happy

apakah bahagia itu?
bahagia itu……..
‘meninggalkan rutinitas hidup
untuk sejenak
mencermati aneka peristiwa
di masa yang telah lewat
kemudian menemukan makna baru,
kekuatan baru untuk bekal melangkah lagi’

bahagia itu……
‘menemukan sepasang delima
setelah sekian waktu
mencari dan berusaha dalam kegelapan yang diciptakan’

bahagia itu………..
‘melihat berpasang-pasang mata
yang letih dan putus asa
tiba-tiba menjadi bersinar penuh gairah’

bahagia itu ………..
‘membiarkan orang lain
memilih bertanggung jawab atas pilihannya
meskipun itu pilihan yang sangat berliku’

bahagia itu………….
‘mengatakan: ‘kalau engkau mau pergi silakan.......
tapi seandainya engkau mau kembali
-dan sungguh, aku berharap begitu-
aku siap untuk menerima dan mengasihimu
dengan segala adamu’

Kanonesta, seorang tokoh
dalam film True Heart mengatakan...............
’adalah penting melupakan agar bisa melanjutkan hidup ini ’

empat hal penting

Jika ada orang yang mengatakan
mulailah segala sesuatu
dengan menyerahkan semuanya kepada Allah,
aku akan mengatakan mulailah segala sesuatu dengan :

1. Membuat tujuan yang jelas
2. Menyelenggarakan sarana yang mendukung
3. Menyusun strategi yang tepat
4. Mendiskripsikan ukuran keberhasilan yang terperinci
Karena aku yakin dengan keempat hal itu,
Allah tak berhenti memberkati kita

bijak

Jangan katakan masalah Anda pada orang lain: 80% mereka tidak peduli dan 20% lainnya senang Anda dapat masalah ituLou Holtz (1937-1980), pelatih American Football

Saturday, May 7, 2011

ENGKAUKAH ITU

aku tahu bahwa perkecualian itu masih terus ada
dan selalu mengundang ketakpercayaan dan kekaguman
seperti halnya saat ini
aku begitu terkejut
aku terperanjat
ada sisi hatiku yang bergejolak
ada sesuatu dalam batinku meronta
engkaukah itu?
tak hanya sepintas tapi sungguh hampir sama
atau kalau bukan……
adakah lagi sosok yang di kemudian hari
seperti dirimu?
yang hadir dengan begitu lengkap tanpa permisi
lantas kemudian berlalu dengan begitu saja
meninggalkan padaku
segunung keterperanjatan

focus

Jika dalam diri seseorang terdapat
75 % sebagai ‘hitam’ dan 25% sebagai ‘putih’
Apa yang perlu kita perbuat
kalau kita menyadari bahwa kita dipanggil
menyempurnakan kondisi itu
Masyarakat dan ilmu yang kita miliki secara lugas
akan membawa kita untuk membersihkan
bagian yang ‘hitam’ tersebut dengan keyakinan2 kita
Tetapi aku mengusulkan,
focus saja pada mengembangkan bagian yang ‘putih’
meskipun itu hanya 25%
Karena dimana kita meletakkan focus kita
di sanalah perubahan itu sebenarnya mulai

masa depan

Utamakan masa depan daripada masa lalu. Fokuskan diri Anda ke depan, jangan ke belakangGary Ryan Blair, motivator dan konsultan

Wednesday, May 4, 2011

KABUT

saat mereka ada di ruang bawah
di sini aku berdiri di muka kamarku
sejuknya terasa kelewatan
kadang disertai hembusan kuat Sang angin
sesaat terus tenang kembali
seperti Engkau Tuhan

datang-Mu kadang kuat terasa
bahkan menggetarkan dan mencekamku
membuatku tertunduk seperti pengemis
yang memeluk erat kedua lututnya di pojok sarinah
tapi kadang hadir-Mu justrus setelah itu
dalam ketenangan dan keheningan
yang malahan kerap terjadi
saat aku sedang terlena oleh ketentraman
yang dimunculkan saat itu
kadang terlintas pertanyaan.....
apakah yang terjadi sebenarnya?
Engkau tak mau ditemui
atau Engkau melihat kami tak layak menemui-Mu
kuingin satu hal
menjadi bagian dari kekuatan-Nya

teman yang tiba-tiba melintas di depanku
kutanyai......
lihat kawan, di lereng itu......
kabut itu seperti kura-kura yang bergerak perlahan
yang mana? Aku segera melempar jari penunjukku
bukan kura-kura tapi hamburger
yang kau kira kaki-kakinya itu slada
yang biasanya terlihat pada sajian hamburger
coba lihat di sana
kabut itu seperti sekelompok orang yang sedang berlarian
bukan, bukan orang sedang berlari
itu kumpulan orang-orang sedang berbaring
setelah itu ia berlalu
meninggalkan suara glegek ‘en

kok bisa beda ya?
kabut, apakah engkau termasuk tanda wajah Tuhan?
seandainya ia, betapa mengagumkannya engkau
dalam sekejab bisa berubah
sampai setiap mata memiliki anggapan yang berlainan
betapa uniknya anugerah-Mu itu
mampu memaknai secara beragam
tapi sebenarnya, apakah itu soal mata?
atau soal pikiran yang dominan ada?
bila pikiran yang ada sedang terpusat pada makanan
maka yang dilihatnya di mana-mana ada makanan
bila pikiran yang ada sedang terpusat pada diri
maka yang dilihatnya di mana-mana soal tentang diri

perlu dicintai

Kekacauan terbesar dalam hidup itu
dimulai dari rasa lelah dalam diri
Dan rasa lelah itu muncul
saat pikiran mulai menemukan
bahwa segala sesuatu mesti diubah
dan mendapati diri tak sanggup
secuilpun melakukan perubahan itu
Mulailah melihat mana yang perlu dicintai
karena tanpa dicintai,
tak ada satupun yang bisa tumbuh dengan luar biasa

berbuat

Lakukan apa yang dikatakan suara hati AndaPutri Diana (1961–1997)

Sunday, May 1, 2011

JALANI SAJA

Theresia Etsa Dini Elfridaningrum,
kuntum terakhir yang sempat kutemukan
sebelum seluruh hidupku kubawa
berlari pada dimensi yang lain


kawan eratku,
hidup adalah sebuah aktivitas yang tiada hentinya
tuk ambil keputusan dan bersikap
di ujung kesempatan yang akan datang
sangat mungkin bahwa aku
akan masuk dalam lautan penyesalan
karna ternyata aku salah memilih
tapi juga sangat mungkin
bahwa aku akan masuk
dalam samudera kebanggaan
karna ternyata aku benar dalam memilih
saat ini aku dan engkau
sama-sama belum tahu
apakah yang akan terjadi
di ujung kesempatan itu
jalani saja dengan segala apa adanya

direvisi

Ketika sekelilingmu
menganggapmu sebagai mahkluk
yang paling brengsek untuk hidupnya,
jangan pernah engkau menyesali hidupmu
karena sebenarnya
yang tidak memuaskan mereka semuanya itu
bukan seluruh dirimu
melainkan metode apresiasimu
yang kurang popular bagi mereka
Engkau terlalu unik untuk seluruh indranya
Untuk itu tak perlu engkau
tergesa2 mengubah dirimu,
karena larutan yang tercampur dalam air
akan semakin cepat mengendap
ketika air semakin tidak bergerak
Cobalah menunggu hingga larutan itu
menjadi jelas bedanya dengan air
Dan sungguh,
saat itulah kamu akan menjadi jelas mana yang perlu
direvisi

kegagalan

Tidak ada namanya kegagalan––(yang ada) hanya pengalaman dan reaksimu terhadapnya. Tom Krause (1934), motivator dan guru

Friday, April 22, 2011

Ukuran hidup kita

Pengalaman jatuh dalam hidup sering membuat kita
engan mencoba dan meneruskan langkah
Tetapi tidak lantas bisa dipastikan
bahwa pengalaman sukses akan membuat kita
bergairah meneruskan hidup kita
Yang penting bukanlah
pengalaman jatuh atau pengalaman sukses
tetapi bagaimana kita memandang peristiwa itu
lantas mengemasnya menjadi
sebuah ungkapan
bahwa kita mahkluk terbatas
yang dalam setiap detiknya
dipanggil untuk menghamba pada penciptanya
Ungkapan itu yang menentukan
besar tidaknya gairah kita dalam melanjutkan hidup kita.

percaya diri

Kepercayaan diri tidak muncul dari situasi yang selalu benar, tapi lebih karena tidak takut salahPeter T Mcintyre, politikus dan saudagar asal Amerika Serikat

BILA

Bila saat ini ingatanku merindukan betul kehadiranmu
Jujur tak ada yang menyuruhnya
Bila saat ini seakan engkau nyata dalam bayanganku
Sumpah !
Itu tak masuk dalam rencanaku
Tapi tiap kali itu datang
Aku tak pernah berhasrat untuk bilang …
STOP !
Kubiarkan saja sampai hal itu tuntas mementaskan diri
Karna sungguh
Aku amat sangat menyayangimu
Hanya karena dirimu saja aku memiliki alasan
Untuk tetap tegak menghadadapi apapun

LINGKARAN SEGITIGA

Kapan bumi ini mulai berputar?
Aku tak tertarik menjawabnya!
Karna entah dijawab dengan logika atau tidak, bumi tak berhenti berputar
Mengapa engkau tak juga mau berubah?
Aku juga tak tertarik untuk menjawabnya!
Karna entah berubah entah tak berubah, bagiku engkau tetap manusia
Yang kadang usil menjengkelkan
Terkadang baik seperti malaikat
Hidup penuh di arena antara
Antara baik dan buruk
Antara serius dan pura-pura
Smakin aku berjuang mengubahmu, semakin tak menghantarmu sampai di titik sempurna
Semakin diam tak peduli,
Apa lagi
Hidup yang penuh dengan segitiga lingkaran
Tidak bulat utuh
Tapi juga tak lancip tajam

Monday, April 18, 2011

harapan

Harapan bukanlah keyakinan bahwa sesuatu akan berakhir dengan baik, tapi kepastian bahwa sesuatu itu masuk akal, terlepas dari bagaimana kenyataannyaVaclav Havel (1936-2003), penyair, dramawan, presiden Cekoslovakia

Menebar Cinta

Evaliana Riskanditia Murtisari
sengaja aku menuliskan sesuatu untukmu
beberapa saat menjelang pemberangkatanmu

kawan, tempat yang hendak menjadi tumpuan kakimu
adalah tempat yang selama ini
memenuhi seluruh aura hidupku
aku begitu terpesona dan tak ingin lekas jemu
tapi apakah engkau itu aku?
sehingga semuaku menjadi segalamu?
tidak ! engkau unik dan tunggal
tapi bukankah hidup ini lebih banyak
soal metodologi?
sehingga semuaku bisa menjadi segalamu
tanpa harus membuat dirimu menjadi aku

kawan, bawa hatimu juga cintamu
dan biarlah setiap gerakmu mengungkapkan keduanya
agar setiap dari mereka yang berjumpa denganmu
menjadi seperti tertulis dalam Mat 7: 28-29

kawan, bila suatu hari jalanmu menjadi terjal
dan malammu bersinar tanpa penerangan
hari-hari dipenuhi oleh beratnya dosa
kuingin engkau tetap yakin
bahwa aku masih tetap berdoa untukmu
dan memohon kepada Sang Maha Pemurah
semoga Dia menggandeng tanganmu
aku ada dipihakmu
kau tidak sendirian

selamat jalan kawan
selamat menebar cinta di kampung pelosok

Sunday, April 17, 2011

mulai saja

Mulailah saat engkau masih ragu2
bahkan ketika engkau tidak tahu mesti melangkah kemana
karena perjalanan dan keberanian yang kau miliki saat itu
akan menjernihkan mana tujuan yang sebenarnya.
Berhentilah saat engkau teramat yakin
bahwa keputusanmu itu paling benar
karena justru saat seperti itu
yang seringkali membuat seseorang terjatuh.
Hidup itu pilihan
yang seringkali ketepatannya terletak di antara
keyakinan pasti dan ragu2.
ide

Saturday, April 16, 2011

cukup

Apa yang bisa ditambahkan kepada orang yang berbahagia, sehat, bebas utang, serta memiliki hati nurani yang bersih?Adam Smith (1723-1790), filsuf dan ekonom asal Skotlandia

hidup untuk dibagikan

Mayoritas kekerasan terjadi berdasarkan ilusi bahwa hidup itu adalah hak milik yang harus dipertahankan, bukan untuk dibagiHenri Nouwen (1932–1996), penulis Belanda

Monday, April 11, 2011

PERCAYA DENGAN SETENGAH HATI

Ketika kita mulai percaya….
Ada banyak hal yang ditumbuhkan dalam diri
Ada banyak mimpi yang bangun lagi mengusik nurani
Ada harapan-harapan kecil seakan perlu dirajut kembali
Tenaga seakan dating dengan tiba-tiba
Rasa kantuk terasa entah sedang pergi ke mana
Kekuatan menyuplai keyakinan untuk menggumpal lagi
Menjadi kata tegas….
Aku berdiri lagi !

Saat percaya berada dalam barisan proses menuju tujuan
Hitung-hitungan lama mulai muncul di permukaan
Kebiasaan yang awalnya ditekadi hendak ditanggal dan tinggalkan
Menjadi tidak rela dilepas begitu saja
Resah yang diguyur rintik curiga membuat ingin memutuskan
Dengan cara lama atas nama pengalaman dan feeling
Kebiasaan baru yang mulai tumbuh itu pun
Tergerus dan terlindas kembali

Tapi memang kebanyakan orang masih senang bermain-main
Masih ingin cukup berada di area hangat-hangat saja
Karena panas itu cenderung membakar
Dan dingin itu cenderung membeku

Jika kita tak menyerah pada keyakinan bahwa kita bisa berubah tanpa menoleh
Selamanya kita hanya berada di sekitar tempat semula
Memang bergerak
Tapi tak akan pernah melesat jauh

BERANTAKAN

yang terjadi ketika engkau tak juga kembali:
berkas-berkas kebersamaan itu
tak juga mau dirapikan
jika pagi mulai membayang
ada gelayut tanya:
‘kapan engkau datang?’
Jika senja mulai menjelang
ada resah bertanya:
‘kapan kita mengulang?’

Friday, April 8, 2011

SEKARANG - ESOK

Hari ini adalah hari dimana aku akan pertama kali melangkah meninggalkan kalian. Untuk tantangan, beban, permainan, pergulatan, intrik, culas, iri, segan, malas, rajin, peduli, cuek, berbagi, sederhana, perjuangan, harapan, tekad, tawa, tangis, benci, dendam, umpatan, pujian, tulus, damai, maaf, sindiran, gossip, jujur, telaten, tekun, sabar, apa adanya, yang baru. Sebenarnya tak akan jauh beda, yang beda cuma sensasi di otak dan deg-deg an di dada.
Hari ini adalah hari dimana aku harus menjabat tangan kalian satu persatu sambil menduga2 dengan nakal apakah genggaman yang kuat mengatakan juga kuatnya tekad atau malah kebalikannya; beradu pandang sambil menusukkan sorot tertajam untuk dengan usil mencoba tahu apakah di balik mata yang kutatap itu masih tersimpan harapan berjuang atau malah ternyata sudah layu; mengangkat tangan untuk melambai sebelum akhirnya lenyap dari pandangan mata dan perlahan-lahan berlalu dari pentas ingatan, pembicaraan dan hati.
Esok adalah hari dimana pertama kali aku mengatakan bahwa … aku pernah di Agis atau sewaktu aku masih di Agis …, Esok adalah hari pertama di mana Agis menjadi sebuah kenangan ganti tempat perjuangan, memori ganti pergulatan harapan di hati. Esok adalah pertama kali aku akan mengubah semua suasana kebersamaan saat ini menjadi sebuah kangen, sebuah rindu, sebuah cerita yang semakin tak akan ter-update
Kalau kita bertemu lagi, itu pasti karena kita menghendakinya dan itu adalah saat untuk update atau malahan upgrade semoga tak hanya cerita tapi juga hidup
Tapi jika kita tak lagi bisa bertemu, pastikan bahwa itu bukan kesombongan karena hidup kita lebih besar dan rumit dari sekedar ucapan, ….wuih, sekarang jadi sombong sekali….!
Terima kasih untuk semua ungkapan kepedulian dari yang terungkap secara cerdas maupun terungkap hanya dalam bahasa tubuh. Tengkiu untuk segala dukungan yang dengan cara unik dipresentasikan di pentas kebersamaan. Matur nuwun untuk keanehan, keganjilan, spontanitas, yang membuat hidup dan kerja tidak berhenti di grafik standart.
Untuk kalian yang luar biasa, aku pamit ya…
Jika ada yang sakit hati karena omongan, sikap dan perbuatan yang menyakitkan, pastikan bahwa itu bukan ketidaksengajaan tapi itu murni aku sengaja, makanya saat ini aku minta maaf. Maaf yang setengah alas kali tinggi. (bayangkan bahwa saat mengatakan ini tangan kiriku membawa bendera setengah tiang, tangan kananku berada di depan dada, dan kepala setengah tertunduk, sebuah sikap yang mendekati sempurna untuk seorang yang sedang minta dimaafkan).
.…bahtera, esok melajulah kembali dengan lebih mantap karena bebanmu kini tak sesarat kemarin….

Thursday, April 7, 2011

ENGKAU BUKAN ORANG ASING (3)

aku seorang pengembara
yang tak ingin dibelenggu dan dijajah
laksana camar di atas permukaan laut
terbang dengan kekuatan kebebasan
begitu juga yang ingin kuterapkan padamu
engkau bebas tanpa batasan waktu
untuk ada dalam perjalanan bersamaku

jika sang waktu membisikkan padamu:
‘cukup sudah’
aku tak kan menahanmu
untuk mengadakan pengembaraan
di tempat dan bersama yang lain

tapi sungguh .....
Sebelum hal itu terjadi
aku ingin engkau menjadi tahu
bahwa kesetiaan
adalah segala-galanya dalam hidup ini
jika kita setia,
kita akan memetik buah kebahagiaan
jika kita setia,
tak ada yang namanya jalan buntu
sekalipun untuk menghayatinya
kita harus bermandikan kecewa dan banjir air mata

ulurkan tanganmu, dik
biar kita kuat menjalani peziarahan ini

ENGKAU BUKAN ORANG ASING (2)

dik, aku masih memegang
butiran kata-kata leluhurmu
‘jangan rikuh dan malu-malu pada kami
anggaplah sebagai keluargamu’
jujur dalam hatiku
aku bahagia akan kata tulus itu
itu juga yang membuatku
mengatakan bahwa kini
engkau bagian dari kehidupanku

mengapa aku bahagia?
ingatkah engkau bahwa yang kita imani pernah bilang:
‘Aku datang untuk memberi hidup kepadamu
milikilah itu secara penuh
lengkap dengan segenap kelimpahannya’
hadirnya engkau dan orang-orang yang mengasihimu
dalam ruang kehidupanku
menyatakan kepenuhan dan kelimpahan
yang dijanjikan

dik, jadilah engkau adikku
berapa lama? Selama engkau mau
sampai kapan? Sampai engkau tak lagi merasakan
bahwa persaudaraan ini membuatmu
menjadi lebih penuh dan lebih berlimpah

ENGKAU BUKAN ORANG ASING (1)

bila aku menuliskan semuanya ini di sini
aku tak bermaksud membelenggumu
dengan kenangan sejarah
juga tak mengharapmu
tak mau meneruskan langkah hidupmu
aku ingin satu hal
kita belajar dengan hati dan budi
yang bening dan hening
mencoba memaknai guratan-guratan yang sempat
menorehkan sesuatu pada hidup kita

dik, engkau bukan orang asing lagi dalam kehidupanku
seperti kembang kemuning yang mungil
kini engkau tertanam menghias taman hatiku
engkau bukan satu-satunya yang ada di sana
jika engkau mengetahui hal ini
jangan lantas bergumam
‘aku satu dari koleksi yang telah ada’
seluruh hidupku bukanlah
deretan aktivitas mengkoleksi
engkau bukanlah barang
tapi hati yang punya jiwa
yang juga punya kehidupan dan rencana-rencana
jika engkau mengetahui hal ini
aku ingin engkau berteriak:
‘aku sekarang tak lagi sendirian’
seluruh hidupku adalah barisan tindakan
yang memiliki satu tujuan
agar orang tak merasakan
bahwa hidupnya sebatang kara
sendirian
tanpa siapa-siapa

TAK SEPERTI BIASANYA

saat bola merah itu tergelincir di ufuk barat
dan bola perak itu tak mampu mengangkat
air laut menuju pantai
kita membiarkan diri untuk merapatkan badan
entah apa yang telah terjadi
di dalam benak hati kita
apakah sebuah kejujuran
ataukah sebuah kebohongan
atau malah sebuah ketidaksadaran diri

kadang mata kita saling beradu
entah dengan muatan apa
kita tak mencoba menyelidikinya
kadang bibir kita saling melempar kata
entah dengan maksud apa
kita tak mencoba membahasnya

yang jelas sekarang kita bersama
tak peduli esok atau lusa
yang penting saat ini kita berdekatan
soal satu atau tidak
kita tak mau pusing karenanya

saat bola merah itu tergelincir di ufuk barat
dan bola perak itu tak mampu mengangkat
air laut menuju pantai
kita berdiri meninggalkan area itu dengan rasa berat
-seperti setiap kita harus mengakhiri perbincangan
karena waktu telah menjelang pagi-
kita tak juga mau bertanya:
‘mengapa perasaan itu tiba-tiba ada?’

HEMPASAN OMBAK SEKALIGUS PANTAI

hempasan ombak itu
bagai usaha dalam sebuah pertandingan
tiap gulungannya
berlomba meraih daratan sejauh ia bisa
bagai jemari tukang rias
yang coba mengoleskan lipstik
di bibir calon temanten puteri
agar kelihatan semakin ranum

tapi bagi kita (aku dan engkau)
hempasan ombak itu
laksana serentetan cerita pengalaman hidup kita
yang kita coba memasuki sedalam mungkin
daratan hati kita masing-masing
dan seperti pantai di mana kita duduk bersama
merentangkan kedua tangan
menyambut hempasan setiap ombak
seperti itulah kita berusaha
membuka hati kita untuk saling menerima

memang sebenarnya,
tak hendak aku beranjak dari sana
‘mungkin sebaiknya kita ambil tenda
agar ada waktu yang lebih lama
untuk mengalami kebersamaan’
tapi sungguh, hati manusia
sering sulit dipuaskan
bagaikan gulungan ombak
yang tak pernah lelah dan bosan
menghantam dan membasahi bibir-bibir pantai

dik, hidup itu bukan soal lamanya ada bersama-sama
tapi soal bagaimana mengisi kebersamaan itu
dengan sesuatu yang mendalam

ketika kita mulai meninggalkan pantai
beserta hempasan ombak
hatiku berujar
suatu hari.....
‘kita perlu datang kembali’
dik, aku mengharapkan saat itu tiba
dan semoga engkau juga!

Saturday, March 19, 2011

MENCIPTA KEBIASAAN

Biasanya,
seperti anjing yang saling menyalak tiap kali bertemu
seperti itulah kita
seperti semut yang ‘mak dug’
tiap kali bersimpang jalan
seperti itulah kita
berlalu tanpa sesuatu yang membekas
dijalani dengan spontan
mungkin tanpa pikiran
mungkin tanpa rasa
semuanya biasa
mengalir dalam kerutinan
tanpa kesadaran

tapi kini........

Kita akan menciptakan sebuah kebiasaan
yang terus dibangun dengan kesadaran
disusun dengan pikiran dan hati
disengaja untuk dibiasakan

jangan tanyakan mengapa
karena akan menjebak kita
pada ruang terlalu rasional
jangan biarkan begitu saja
karena akan menenggelamkan kita
pada samodra emosi
lantas bagaimana?
Berlakulah seperti orang yang berenang
di dalam aliran
ia melaju tapi tidak hanyut
ia sadar tanpa kehilangan kegembiraan
ia bebas dengan tetap memiliki alasan

CERITAKAN DENGAN PERBUATANMU

Hari ini aku bahagia dan bergirang,
ketika semuanya telah usai
Mulutku penuh kata-kata dan hasrat menggebu
untuk berkata-kata
Ketika aku bertemu Tuhan
Hatiku semakin meluap-luap
menahan keinginan untuk segera bercerita
Tentang segala yang barusan aku alami
Tapi sebelum aku memulainya, Dia berkata
‘Anakku, ceritakan pengalamanmu dengan perbuatanmu
aku siap mendengarkannya.’ !!!???!!!

Tuesday, March 15, 2011

TEMPAT DAN ORANG YANG TEPAT (2)

Aku seorang pengembara
Tidak dipanggil untuk menetap di suatu tempat
Dan berkumpul dengan orang-orang yang sama
Aku dipanggil untuk berjalan, berjalan, dan terus berjalan
Mencoba, mencoba dan terus mencoba
Berbagi, berbagi, dan terus berbagi
Belajar, belajar, dan terus belajar
Menjadi pelaku yang melakukan

Aku bangga bertemu
dan boleh bersama dengan kalian
Aku berterima kasih dan bersyukur untuk hal itu
Tapi sungguh...... Aku seorang pengembara
Yang dipanggil untuk terus berjalan melanjutkan perjalanan ini
Tempat ini dan kalian semua
Adalah pelabuhan singgahku
Tempat ini dan kalian
Adalah warung oase bagi perjalanan batinku
Dan semoga..... ketika kita bertemu lagi.....
Kita bisa saling merasakan
bahwa kita tidak lagi seperti saat ini
Kita memiliki hidup,
dan memilikinya dengan segala kelimpahannya

TEMPAT DAN ORANG YANG TEPAT (1)

Aku seorang pengembara
Yang kebetulan terdampar di bumi ini
Lantas berjumpa dengan engkau semua
Belajar bersama dengan engkau semua
Tentang bagaimana menjalani hidup
Dan bagaimana mengubah hidup menjadi lebih hidup

Apa yang aku alami?
Aku melihat diriku di antara bijak dan munafik
Di antara konsisten dan keras kepala
Di antara rendah hati dan mupus
Di antara silentium dan cuek
Tapi sungguh,
aku tidak malu melihat diriku masih seperti itu
Mengapa?
Karena sekarang ini.....
Aku berada pada tempat yang tepat
Tempat yang membuat aku melihat
Bahwa antara bijak dan munafik,
konsisten dan keras kepala
Rendah hati dan mupus, silentium dan cuek
Hanya dipisahkan oleh .......
Mau basah oleh hujan atau tidak
Aku bersama dengan orang-orang yang tepat
Orang yang membuat aku mengalami
Bahwa soal bijak dan munafik,
konsisten dan keras kepala
Rendah hati dan mupus, silentium dan cuek
Hanyalah soal bagaimana aku berani
Membuat kakiku tidak lagi berdiri
Tapi berlutut atau rebah

Lalu apakah ketika aku mengalami semua itu
Lantas aku berhak menilai
Bahwa semua yang lalu adalah kebodohan
dan sia-sia?
Apakah aku berhak menilai
Bahwa semua yang sekarang ini adalah yang
Paling baik, paling benar dan paling tepat?
Sehingga aku bisa mengatakan:
‘baiknya sekarang aku mendirikan tenda di sini
agar kita terus bersam-sama’?
TIDAK!!!

AKU BANGGA KARNA TAK SEMPAT

Ketika prahara itu membuat pulaumu sarat muatan
Dan itu membuat kita saling bertemu
Sungguh, kita tak sempat untuk saling mencari tahu
Apa sich agamamu?
Apa sich pendidikanmu?
Apa sich pangkatmu?
Berapa sich usiamu?
Dari mana asalmu?
Kaya atau miskin ortumu?
Kita tak sempat mencari tahu semua itu

Basa-basi itu tanpa kita sadari telah kita buang
Tanpa kita sadari kita katakan: peduli amat!
Tanpa kita sadari kita sepakat untuk bilang: Itu basi!

Tapi ketika waktu bergulir
Apakah kita lantas menjadi menyesal?
Dan di sana………
Di lubuk benak terdalam,
Ada layar yang sarat kalimat-kalimat
‘coba kalau dari dulu kita tahu agamanya apa’
‘aduh, ternyata tingkat pendidikannya cuman segitu’
‘ya ampun, kamu dari sana to’
apakah kita menyesalinya?
Pegang tanganku kawan….
Mari kita duduk bersama
Pulaumu…… dan kini juga pulauku
Tak membutuhkan tambahan daftar penyesalan
Tak membutuhkan tambahan
Perselisihan dan syak prasangka
Tak membutuhkan semua itu
Pulaumu, yang kini juga menjadi pulau kita
Membutuhkan cinta
Cinta yang tak membeda-bedakan
Cinta yang bisa menjaga ……
Tidak lagi aku dan dia tetapi aku dan engkau
Ya…….cinta yang menjaga kita!

AKU RINDU KALIAN (2)

Aku rindu kalian
Rindu untuk terus membisikkan pada nurani kalian
Keakraban kita membuat kita lupa siapa diri kita
Keakraban kita membuat kita
Tak sempat mempersoalkan SARA
Juga latar belakang kita
Keakraban kita membuat kita bisa mengatasi
Aneka badai yang coba menyapu niat baik
Keakraban kita membuat
banyak pengungsi tersenyum
Dan perlahan-lahan menyadari
Bahwa mereka tidak sendiri
Mereka tidak berjuang sendirian
Ada kita yang berjalan bersama mereka
Keakraban kita tak mengijinkan ada duri dan getah
Yang coba merenggangkan kita
Keakraban kita membuat kita semakin punya alasan
Untuk menekuk lutut sujud
Sambil menepuk dada berucap
Allah, terima kasih atas berkat pendampinganMu
Atas ijinMu, karena kami…….
Kau beri pengalaman yang nyata
Melihat Engkau dalam diri mereka semua

Sungguh, aku rindu kalian
Rindu saling memberi kesempatan
Untuk memiliki hidup yang lebih penuh
Melalui pekerjaan bersama ini

Aku rindu kalian!!!

Thursday, February 17, 2011

AKU RINDU KALIAN (1)

Senja ini menjauhkanku
Dari tetesan peluh dan serentetan keluhan
Aku duduk sejenak membuat diriku
Bagai segelas air buah dalam proses pengedapan
Hening sepertinya berhenti, sepertinya
Tapi sungguh bening itu
Hasil dari aneka gerakan

Aku rindu kalian
Rindu tatapan mata kalian
Yang bilang: kita satu saudara,
Duka dan derita ini membuat kita
Masuk dalam alur ‘menjadi saudara’
Bukan orang lain
Bukan orang asing
Relasi kita tak lagi aku-dia
Tapi aku engkau…..kita!

Aku rindu kalian
Rindu diskusi perbincangan dalam laporan
Yang menyatakan: kita belajar bersama
Tragedi yang menyibahkan darah ini
Membuat kita menjadi rombongan
Yang sedang berjalan bersama

Aku rindu kalian
Rindu duduk bersama di ruang tengah
Mempersiapkan titi-titik tujuan
Sambil sesekali berujar……
Timbunan beras kita menipis
Tumpukan mie kita tinggal selutut

Aku rindu kalian
Rindu terguncang-guncang di atas truck
Ditimpa teriknya mentari
Dan pekatnya debu jalanan
Tak jarang juga derasnya hujan
Sembari ciptakan celoteh-celoteh
Lucu dan ringan

Aku rindu kalian
Rindu terjaga sampai subuh mengetuk telinga kita
Karena kita dibenamkan
Dalam pembuatan kupon-kupon

Aku rindu kalian
Rindu mencicip olahan beras dan ikan
Yang karena cinta seorang Umi
Membuat kita betah di sana
Membuat hati kita diisi oleh kelembutan

Tuesday, February 15, 2011

SETIA YANG UTUH

Apakah kalimat ini mampu membawa perubahan?
Atau mampukah perubahan dibangun dari sebuah tulisan?
Jawabnya … semoga harapan ini seperti akar menemukan nutrisi dalam tanah
Aku sudah lupa
Kapan aku bilang bahwa Allah yang kita sembah itu yang akan menjaga kita
Saat matamu tak mampu melihat tubuhku dan mataku tak menangkap gerakanmu
Aku sudah tak ingat
Kapan aku bilang bahwa saat sendiri adalah saat dimana kita berjuang habis2san melatih diri
Agar saat kita bersama kita menjadi lebih luar biasa

Aku yakin dengan hatiku bahwa engkau sungguh menjaga hidupmu, hatimu, pikiranmu dan sebagaimu
Tapi aku tak begitu yakin bahwa orang-orang yang disekitarmu melakukan hal itu
Ini bukan perkara cemburu
Atau hati yang panas oleh kecurigaan yang tak beralasan
Tapi ini soal tidak pas saja
Mata rantai itu akan mulus bergerak jika ia berada di antara mata gir
Sms itu secara nalar memang tidak bisa dianggap sebagai salah atau keliru
Apa salahnya dari kalimat … apa kabar cantik……
Atau … lagi apa ya sekarang …
Tapi jika kalimat sms itu dikirim pada tengah malam atau pagi hari
Apakah ini wajar untuk pengirim yang sudah beristri kepada istri orang lain?
Ini bukan perkara cemburu atau terlalu berpikir negatif
Apakah yang harus dipakai sebagai alas an

Cobalah merenungkan perumpamaan ini …
Bila seumpama di pinggir jalan engkau menemukan sebuah hp yang tergeletak
Saat engkau berusaha menemukan siapa pemiliknya
Engkau mendapati ada sms pendek … apa kabar cantik….
Dikirim jam setengah satu pagi oleh nomor yang tidak asing bagimu
Memang tidak ada namaku di sana tapi dua belas digit itu kau kenal sebagai milikku
Apakah engkau akan membiarkan hatimu tetap percaya dengan keyakinanmu selama ini?
Bahwa aku adalah suami yang baik?
Adalah suami yang setia?
Adalah suami yang lurus dan tidak serong jalannya?
Apakah engkau akan menanggap bahwa ada angka dengan jumlah dua belas itu ada juga yang memiliki?

Menikah itu bukan soal raga yang disatukan melalui kelamin
Juga bukan soal nyambung perkara hati
Kalau kita menikah itu kita menikahi semua adanya pasangan kita
Ya raganya, ya pikirannya, ya hatinya, ya mimpinya, ya kegelisahannya, ya kesuksesan,
ya kegagalannya untuk menjadi mulus, ya kesulitannya untuk tidak terus berkelit dalam banyak alas an
menikah itu bukan mengorbankan kesenangan kita
tapi dengan rela hati menyingkirkan diri dari menuntut adanya kesenangan buat diri sendiri
atau atas nama tali silaturahmi menjadi benar adanya
kalau kita tidak melakukan ini dan itu dan secara ekstra menjaga diri dari relasi masa lalu
kita tidak akan pernah menjadi sempurna
kalau kita berjuang dengan susah payah dengan banyak batas terutama soal berelasi
itu hanya supaya kita memiliki kesetiaan yang utuh
bukan hanya ketika mata mampu melihat
dan rasa mampu menangkap
tapi karena aku telah menjual seluruh kebebasanku untuk terikat tanpa batas
pada orang yang berdiri di sampingku ketika aku mengucapkan janji mau hidup
sampai maut memisahkan kita

sungguh …
ini bukan soal emosi hati
atau kebanyakan orang mengatakan … ini kecemburuan
tapi ini cara yang tepat untuk meraih kesetiaan yang utuh
karena engkau adalah satu-satunya orang yang aku pilih
untuk terakhir kali kugenggam ketika nyawaku hendak terpisah dari raga
maka aku berharap engkau mau melatih diri untuk mencapai hal ini

Friday, February 11, 2011

SEJAK ITU

Sejak PutraMu mengajariku memanggilMu, Bapa
sejak itu lahir tatanan baru dalam berelasi
ada banyak sekat antara aku dan Engkau
menjadi terbuka
ada banyak ketakutan diubah menjadi keberanian

Sejak PutraMu mengajariku memanggilMu, Bapa
aku tidak takut dekat denganMu
aku tidak takut meminta sesuatu dariMu
aku tidak takut menceritakan kegembiraan hidupku
aku tidak takut mengatakan kegetiran hatiku
aku tidak takut bercanda denganMu
bahkan aku tidak takut mengumpatMu,
marah terhadapMu
kecewa kepadaMu, jengkel kepadaMu,
protes terhadapMu
malu kepadaMu, sujud minta ampun kepadaMu
sungguh, aku tidak takut
ketika harus berbuat dosa di hadapanMu
aku tidak takut menjalani hukuman
karena sekalipun aku menjalani hukuman
dibuang di lorong yang paling gelap
bahkan aku dibuang di dasar neraka
sekalipun tubuhku dicacah
dan dijadikan santapan anjing
atau namaku dihapus dari ingatan segenap mahkluk
aku tetap tidak takut
asal yang melakukan semua itu adalah Engkau, Bapaku
asal semuanya itu terjadi dalam kuasa kehendakMu

Sejak PutraMu mengajariku memanggilMu, Bapa
aku tidak takut terhadap siapapun juga
aku selalu merasa aman ke mana kakiku melangkah
karena Engkau Bapaku
dan aku telah Kau jadikan anakMu
sejahat-jahatnya seorang bapa,
.....bapa manakah di antara kamu
jika anaknya minta ikan daripadanya
akan memberikan ular kepada anaknya
sebagai ganti ikan?
atau jika ia minta telor
akan memberikan kepadanya kalajengking?....
sebrengsek-brengseknya anak
ia tetaplah seorang anak
dan tak akan pernah menjadi seorang bekas anak

Bapa,
keyakinanku ini lahir.....
sejak PutraMu mengajariku memanggilMu, Bapa

Tuesday, February 8, 2011

KARENA ENGKAU MANUSIA

Aku mencintaimu karena engkau manusia
yang memiliki banyak kebrengsekan
juga banyak kelebihan
yang memiliki seambrek dosa
juga seambrek daya pertobatan
yang memiliki aneka cara berpaling
dari sesama dan Tuhan
juga sebaliknya
bukan karena engkau perempuan atau pria
bukan karena engkau kaya atau miskin
bukan karena engkau berjubah atau awam
bukan pula karena engkau baik kepadaku
tetapi karena engkau seorang manusia
yang tertawa bila gembira
yang menangis bila susah
yang marah bila tersinggung
yang terluka bila disakiti
yang membutuhkan dukungan di saat jatuh
yang membutuhkan teman di saat sendiri
yang membutuhkan istirahat di saat letih
yang membutuhkan doa di saat gelisah
yang membutuhkan pengampunan di saat salah
Aku mencintaimu karena engkau manusia
yang Tuhan sendiri terpikat untuk mengalaminya
Ia menjadi manusia agar Ia bisa merasakan
perjuangan manusia, keprihatinan manusia
ketakberdayaan manusia, keterpecahan manusia
cinta yang manusiawi, kasih yang bisa diuji
Ia melihat manusia bukan karena elok raut mukanya
Ia melihat manusia bukan karena tinggi statusnya
Ia melihat manusia bukan karena cemerlang otaknya
Ia melihat manusia bukan karena kepekaan hatinya
bahkan Ia melihat manusia
bukan melulu sebuah ciptaan
tetapi Ia melihat manusia itu berharga,
punya arti, punya nilai
Ia melihat manusia itu punya kehormatan
Ia begitu bangga ketika Ia boleh menjelma jadi manusia
lihat................
ketika Ia berhasil menjadi manusia
seluruh penghuni sorga sorak sorai penuh sukacita
seluruh ciptaan merasa......
kembali memiliki harapan sejati

Aku mencintaimu karena engkau manusia
dan sungguh aku bangga menjadi seorang manusia
dan boleh mencintaimu
hanya karena engkau seorang manusia
meskipun aku tahu
betapa sulitnya menjadi manusia
Bukan basa basi !!!

GADIS KECIL

gadis kecil bertelinga satu,
ini kataku tertuju untukmu
meski bukan kutuk, tapi mesti selalu engkau ingat !!!
suatu hari nanti
engkau akan menjadi tahu
dan dengan matamu sendiri
engkau akan menyaksikan
betapa aku mengasihimu
betapa sakitnya luka yang harus kutanggung
dan betapa sukarnya aku menghapus
hadirmu dalam hidupku

gadis kecil bertelinga satu
ini kataku tertuju untukmu
meski bukan kutuk, tapi mesti selalu engkau ingat !!!
suatu hari nanti
engkau akan menganggukkan kepalamu
meneteskan kepedihan terdalam
sambil tanpa henti menepuk-nepuk dadamu
ketika engkau menatap wajahku yang semakin beku
dan engkau menemukan di sana
cinta yang engkau telantarkan

AJARI AKU

aku masih tetap berdiri di sini
dengan hati yang terus bertanya tiada henti
meski sebenarnya aku telah begitu letih
karena gerakan buah-buah bibirku
menghantam tegarnya dinding bibirmu yang membisu

masihkah aku bisa mempertahankan
adamu merajut menjadi kita
jika sementara hatimu
terus menghindar dan lari
menebarkan taburan sekam yang memedihkan
sepasang mata harapan yang masih berdiri di garis start
aku telah letih, cantikku
aku tak tahu lagi bagaimana harus
memiliki hati yang mampu menunggu

Saturday, February 5, 2011

BAGAIMANA KABARMU ?

petang ini
saat hamparan tembaga memayungi bumiku
aku membiarkan keinginanku
mengajakku tengok kotak pos (kita ?)

dan kutemukan di sana
‘bagaimana kabarmu’ dari dirimu
sungguh, membacanya
tak ada lagi getar memenuhi jiwaku
tulisan itu tak lagi membawa gemuruh apapun
sayup lirih di kedalaman benakku
tanpa bisa kubendung
mulai tersusun kata
memberimu jawaban
demikian.....

“semoga engkau gembira
dengan kabar tentang diriku
ketahuilah olehmu
aku telah mati
dan jika engkau mau tahu
di mana kuburanku
ketahuilah olehmu
kuburku ada di dalam hatimu

ini pesan terakhirku untukmu
jangan pindahkan aku ke tempat yang lain
biarkan aku tetap ada di sana
di hatimu
aku telah krasan di sana
suatu tempat yang dingin tanpa api
beku !”

tak seorang pun mampu membangkitkanku
juga engkau
karena semuanya sudah terlambat
dan ketika engkau mengetahuinya hari ini,
itu sudah sangat amat terlambat sekali
tak perlu engkau sibuk
dengan berusaha menghidupkanku
biarkan saja aku mati di sana
biar selamanya engkau mengingat
bahwa di hatimu ada jasad
seorang yang mati perlahan-lahan
dan itu karena sikap dan perbuatan kata-katamu
jangan teteskan air mata
itu tiada guna
jangan bersedih
karena..... bukankah engkau menghendakinya begitu?
aku tak memerlukan lambaian tanganmu
aku tak butuh ucapan selamat tinggalmu
karena memang sudah sangat terlambat
dan bukankah engkau sangat setuju
dengan semuanya ini???
itulah kabar terbaik bagimu hari ini !!!

PASKAH

ketika getir telah menjadi pahit
paska................engkaukah itu?
Yang mengetuk-ketuk pintu hatiku
ketika kesabaranku telah menjadi serpihan
dan percayaku telah menjadi debu
paska..............engkaukah itu?
Yang belum juga lelah mengetuk hatiku
ada niat untuk membiarkanmu masuk
tapi apakah hadirmu kali ini tertuju juga untuk diriku?
Apakah hadirmu untuk menguatkanku?
Atau hanya untuk memampukanku
menderita lebih panjang?

paska..............engkaukah itu?

INDAHNYA HIDUP

kuingin engkau tahu
semenjak tanganku tak lagi menjangkau dirimu
karna engkau lebih suka dijangkau oleh yang lain
semenjak jiwaku tak lagi merangkum aroma jiwamu
karna engkau lebih suka dibuai
aroma keegoisan jiwamu sendiri
terasa sekali desakan di hatiku
sebuah keinginan untuk mati
tapi ketika kusadari
indahnya nilai sebuah pengorbanan sejati
terasa sekali kekuatan
untuk hidup seribu tahun lagi

Monday, January 24, 2011

DI SINI, DULU

di sini dulu engkau begitu memanjakan aku
seluruh hatimu masih untukku
segenap pikiranmu tak terbagi
kecuali untukku
tanganmu erat menggenggam tanganku
merengkuh tubuhku dan meletakkannya
dalam kehangatan jangkauan kasihmu
meruntuhkan segenap penghalang yang ada
hingga wajah kita saling terbaring di sana
mengecup desah percaya yang coba kita sajikan
melumat habis keraguan yang menyeruak
coba gagalkan hamparan angan kita

di sini dulu
pagiku dibuka dengan senyum yang mempesona
hingga aku sempat bertanya
Tuhan, inikah rahmat anak-anak terang?
Siangku dipenuhi dengan tekad
dan keyakinan yang luar biasa
hingga aku sempat bertanya
Tuhan, inikah janji pendampingan-Mu?
Soreku dipenuhi dengan syukur yang mendalam
hingga aku sempat bertanya
Tuhan, seperti inikah kegembiraan
yang Engkau inginkan?
Malamku dipenuhi dengan dekapan erat
hingga aku sempat berkata
Tuhan maukah Engkau bila hari ini
aku dirikan satu tenda untuk kami?

Di sini dulu
aku melihat segalanya seperti pasti
aku merasa bisa abadi
tak ada dalam hidupku kata ‘sangsi’
tapi
di sini sekarang
semuanya berubah
sejak engkau beralih dari hidupku
meskipun aku belum benar-benar yakin
bahwa keadaannya telah begitu

LUDES

malam yang disuguhkan di hadapannya
ludes tak tersisa rakus dilahapnya
membuatku termangu
dan kesal

kutunggu dia dengan segala rasaku
tapi ketika tiba saatnya
dibiarkannya aku sendirian
melihatnya menghabiskan
tanpa sedikitpun menoleh ke arahku

INI SAAT MENCINTAI DENGAN LUAR BIASA

Bila matamu mulai menelusuri tiap huruf yang tertata
membentuk sebuah kata yang akhirnya tereja menjadi kalimat,
aku ingin yakinkan dirimu diek,
bahwa aku tetap akan bersamamu
sampai Allah memanggilku kembali ke hadapan-Nya.
Tak akan aku meninggalkanmu berjalan sendirian
tanpa ingatan bahwa hatiku penuh dengan cerita,
tangis, kepedihan dan kepedulianmu;
harapan dan cintamu;
perjuangan dan pengorbanan yang merajut sejarah kebersamaan kita.

Hari ini,
ujung tahun telah menganga tergagap
karena estafet waktu sebentar lagi akan menyerahkan kuasanya dalam tahun yang baru.
Sudah berapa lama kita disatukan Allah?
Sudah berapa lama kita berjuang atas nama ‘kita’?
lihat langit yang biru itu, masih berwarna birukah bila malam menguasainya?
Atau masih hitamkah langit pagi ketika sinar keemasan itu
menyeruak mengusir lanur pagi?
Sungguh entah hitam meraja atau tembaga keemasan itu
memantulkan cahayanya,
langit tetaplah indah untuk mata yang jernih dan pikiran yang bening.
Aku ingin kita terus jernih dan berjuang menjadi bening tanpa henti

Bahagiakah engkau hidup bersamaku, diek
setelah kenyataan sering menghakimi mimpi dan harapan kita?
Masih nyamankah engkau hidup bersamaku, diek
setelah mata tanpa henti disodori dengan realita bahwa diriku
memiliki setumpuk hal tak semuanya menyenangkan hatimu?
Ketidakmampuan, kelemahan dan ketidaksempurnaan
dalam kata dan tindakan yang kerap melahirkan kepedihan hatimu,
adalah bukti bahwa aku adalah mahkluk yang ingin terus berjuang
berdiri tegak dan melangkah ke depan.
Aku bersyukur, diek menjadi bagian dari hati,
hidup,
perjuangan,
harapan
dan cintamu
karena dengan demikian
hidup ini sungguh seperti pelangi yang mengungkapkan keagungan penciptanya.

Untuk semua hal
yang telah aku ungkapkan dalam kata dan perbuatanku
yang membuat air matamu mengalir,
untuk semua mimpi yang sampai hari ini belum terwujud
dan untuk resah dan galau yang lahir karena sikap anehku,
aku ingin engkau menghirup nafas yang panjang
dan menghembuskan kuat kuat saat telingamu mendengar
aku mengucapkan maaf kepadamu,
karena aku ingin engkau menghalau semua itu
dan menjadikanku baru di hadapanmu,
agar hari hari kita tak letih dibebani oleh ingatan yang tak berguna
buat perjuangan kita di tahun yang baru ini.

Aku ingin genggam tanganku sekuat engkau mampu melakukannya
agar engkau yakin bahwa aku tak akan membiarkanmu
menghadapi siapapun seorang diri.
Peluklah aku sekuat engkau mampu merengkuhku
agar engkau tetap bisa menemukan debar-debar cinta di antara detak jantungku.
Bersandarlah di bahuku, diek
agar engkau bisa merasakan sekali lagi
bahwa bahu ini tetap untukmu,
melindungi dan membuatmu terus kuat berjalan lagi.
Tataplah mataku
agar engkau mampu mengusir segala galau dan resah pikiran masa lalumu.
Aku di sini, ada untukmu.
Semua yang aku ceritakan untukmu
sampai hari ini masih terpelihara dengan baik untukmu.
Allah menjadi saksi betapa setiap malam
aku tak pernah berhenti merindukan hidup dua puh empat jam bersamamu.
Ruas ruas jalan di perantauan menjadi saksi
betapa aku membiarkan diriku kelaparan dan kehausan
merenggut kenyamananku agar hidup yang luar biasa itu menjadi milikmu.
Langit dan udara pengap kota menjadi saksi betapa kuatnya aku berjuang
agar terang selalu berpihak pada kita. J
angan bertanya betapa sepi dan tersiksanya aku
saat aku sendirian tanpamu.
Jangan juga berpikir betapa letihnya kaki dan fikiranku,
karena aku tak pernah mau tunduk pada semuanya itu.
Untuk memiliki hidup yang luar biasa,
jangan pernah mau digoda oleh letih jelmaan rasa malas
dan sulit yang menjadi inkarnasi dari rasa takut.
Mencintai itu menjadi luar biasa bila tak berkawan dengan rasa takut dan rasa malas.

Diek, berikan keningmu agar engkau kembali merasakan kecupan tulus
sebuah cinta yang tak berhenti membahagiakanmu.
Malam ini, di sini, di tempat ini,
mari kita ucapkan selamat tinggal tahun yang telah membuat kita
kuat hari ini
dan mengucapkan selamat datang untuk tahun yang baru
agar di dalamnya kita menjadi lebih luar biasa.
Mari kita gerakkan tangan kita ke kiri dan kanan (da…da)
untuk hari hari yang mendidik kita menjadi
setia atas janji hidup kita
agar di tahun yang baru ini
kita mampu membuat kesetiaan yang kita miliki
menjadi cinta yang bermutu.
Mari kita tundukkan kepala kita
dan terus berharap bahwa Allah mengampuni
dan menumpangkan tangan-Nya memberkati kita.

Diek, trima kasih untuk cinta yang tetap engkau jaga untukku.
Trima kasih untuk setia yang terus engkau perjuangkan.
Trima kasih untuk kejujuran
yang jatuh bangun engkau dirikan dan bangun dalam kebersamaan ini.
Trima kasih untuk kesabaran dalam penderitaan hidup bersamaku.
Trima kasih untuk keberanian,
kepedulian,
dan kerinduan yang tak pernah dingin.
Aku bersyukur memilikimu,
hidup bersamamu.
Seumur hidupku aku tetap mencintaimu.