Evaliana Riskanditia Murtisari
sengaja aku menuliskan sesuatu untukmu
beberapa saat menjelang pemberangkatanmu
kawan, tempat yang hendak menjadi tumpuan kakimu
adalah tempat yang selama ini
memenuhi seluruh aura hidupku
aku begitu terpesona dan tak ingin lekas jemu
tapi apakah engkau itu aku?
sehingga semuaku menjadi segalamu?
tidak ! engkau unik dan tunggal
tapi bukankah hidup ini lebih banyak
soal metodologi?
sehingga semuaku bisa menjadi segalamu
tanpa harus membuat dirimu menjadi aku
kawan, bawa hatimu juga cintamu
dan biarlah setiap gerakmu mengungkapkan keduanya
agar setiap dari mereka yang berjumpa denganmu
menjadi seperti tertulis dalam Mat 7: 28-29
kawan, bila suatu hari jalanmu menjadi terjal
dan malammu bersinar tanpa penerangan
hari-hari dipenuhi oleh beratnya dosa
kuingin engkau tetap yakin
bahwa aku masih tetap berdoa untukmu
dan memohon kepada Sang Maha Pemurah
semoga Dia menggandeng tanganmu
aku ada dipihakmu
kau tidak sendirian
selamat jalan kawan
selamat menebar cinta di kampung pelosok
No comments:
Post a Comment