Hal-hal sepele membuat kesempurnaan, dan kesempurnaan bukanlah hal sepele

Friday, November 26, 2010

SEDULUR

Sedulur
Sebuah kata, apalah artinya?!
Bisa biasa bisa luar biasa
Kata sedulur-saudara
amat sangat sering sekali kita dengar sampai-sampai kita enggak lagi tahu
kata itu mengandung konsekuensi apa
dan mengundang kita untuk melakukan apa
Bagiku kata itu sungguh bermakna
apalagi untuk seminggu terakhir

Bila mulutku mengucap kata ‘sedulur’
di bagian lain dalam diriku yakni hatiku
mulai sibuk membuka kisi-kisinya
agar tersedia ruang yang cukup
bagi pribadi yang dimaksud oleh kata itu.
Bila mulutku mengucap kata ‘sedulur’
di bagian lain dalam diriku yakni pikiranku
mulai sibuk menyusun prioritas-prioritas
agar tersedia ruang yang layak
bagi pribadi yang tertuju oleh kata itu
Bila mulutku mengucap kata ‘sedulur’
di bagian lain dalam diriku yakni jiwaku
mulai mengingat-ingat kembali saat-saat indah
dimana kita pernah hidup bersama
di dunia keabadian sebelum ini
Itu pihakku
Apa yang terjadi dipihakmu
Aku tak tahu
karena hati manusia itu sedalam lautan seluas samudera
Tak seorang manusia pun mampu mengetahuinya
bahkan kadang dirinya sendiri
Maukah engkau mengatakannya kepadaku?

AKU PERCAYA

Dan ini, pada Peringatan St. Hieronimus, aku nyempatin nulis lagi.
Tentu aja tetap hanya untukmu sedulurku terkasih

Aku percaya
Saat malam dan pagi berkejar-kejaran tanpa lelahnya
aku mendapati diriku telah menggandeng tanganmu
Erat seakan tak ingin kulepas lagi
Meski sebenarnya aku tidak terlalu tahu siapa dirimu
Meski sebenarnya aku tak tahu
apa yang ada dalam benak hatimu
Meski sebenarnya aku tak tahu mengapa harus dirimu
Yang aku tahu pasti adalah
bahwa tanganmu kini telah erat dalam genggamanku
dan matamu tak menyembunyikan sesuatu
yang membahayakanku
Engkau rahmat baru dalam kehidupanku
Aku menaruh kepercayaan padamu

Aku percaya pada semua yang engkau lakukan untukku
sebagai sesuatu yang baik adanya
Aku percaya pada tatapan mata
yang engkau tujukan untukku
sebagai bagian dari perhatianmu
Aku percaya pada senyuman yang engkau buat untukku
sebagai sapaan hatimu yang hangat
Aku percaya pada doa-doa
yang engkau lambungkan untukku
sebagai usaha memelihara relasi yang mulai terbina
Aku percaya pada hadiah-hadiah
yang engkau berikan untukku
sebagai tanda bahwa engkau selalu mau hadir dekatku
Aku percaya pada sharing
kritik
teguran
pujian
dukungan
dan mungkin cacian
yang engkau sampaikan untukku
sebagai caramu mendampingiku
Aku percaya pada kemurnian
kesucian
dan ketulusan cintamu
yang engkau curahkan untukku
sebagai ungkapan kebaikan hatimu
yang mau mendukungku berjalan dalam
panggilan imamat ini
Dan sungguh
aku percaya aku tak akan mendapat malu

Wahai hati yang baik
kita bisa mewujudkan semua ini bersama-sama
Ya, kita bersama
Aku dan engkau
Bila Tuhan mempertemukan kita
dan lalu kita saling menanggapinya
aku yakin bahwa ada sesuatu dalam diri kita mulai ditumbuhkan
dibaharui
dan disempurnakan
Aku percaya akan hal itu

KAU SATU YANG KUPERLU

Sedulurku........
Pedih itu tetaplah pedih
Luka itu tetaplah luka
Susah itu tetaplah susah
Tapi bersama Tuhan yang tersalib aku boleh mencoba untuk berharap lagi:
pedih itu saat untuk tak selamanya
meneteskan air mata
Luka itu saat untuk tak selamanya
memikirkan diri sendiri
Susah itu saat untuk tak selamanya
menyeteru kegembiraan
Apalagi bila menyadari bahwa
Tuhan tak pernah memberi semua ini
bila aku tak mampu menanggungnya
Tuhan begitu mencintai orang
yang terus mau mengikutiNya
Tuhan tak berhenti membuat tanganku
lepas dari gandenganmu

Persaudaraan itu menguatkan
Itu yang tetap aku yakini
Persaudaraan itu menyembuhkan
Itu yang tetap aku harapkan

Persaudaraan itu memungkinkan apa saja
yang terasa tak mungkin digapai
Tangisku hari ini
Kepedihanku hari ini
Kekecewaanku hari ini
memang terasa tak terkira
Tapi sungguh......
Engkau menguatkan jiwaku
Senyummu membuatku bagaikan bertemu oase setelah sekian mil berjalan di padang sahara
Pelukanmu membuatku yakin aku tidak sendiri
Kecupanmu membuatku
yakin ada harapan di depanku
Bibirmu membuatku semakin yakin bahwa dukunganmu tak pernah berhenti untukku
Aku tak akan pernah bisa membalas kebaikan hatimu yang kau curahkan padaku hari ini
Apalagi aku yakin kau tak ingin aku sibuk
dengan pikiran membalas itu
Karena engkau memang ada untukku
Membuat hari hariku menjadi lebih bisa kuhadapi
kutapaki
kujalani
Trima kasih sedulurku
Kau satu yang tetap aku perlu
dan semoga saja Tuhan tetap membuat persaudaraan kita semakin kuat, murni dan suci
Aku berharap dan percaya ini

TAK ADA LAGI

Malam semakin larut
sementara batinku masih tegak terjaga
sambil melihat ragaku
yang duduk menghadap meja membisu

Aku merasa tiba-tiba segalanya menjadi samar-samar
aku cuma diam tak bisa berucap
aku melihat litani keyakinan diriku
aku melihat tumpukan refleksi hatiku
aku melihat aneka angan dan ide-ideku
aku melihat berderak-derak dukungan untukku
aku melihat banyak karya menantiku
dan entah apa lagi yang terlihat
semuanya tiba-tiba menjadi begitu samar
kabut ini memang tidak pekat
tapi sangat cukup untuk menghalangi penglihatanku

Apa yang bisa aku lakukan sekarang ini?
berjalan....berjalan....dan terus berjalan maju
sambil berharap semoga kabut ini lekas memudar
kini tak ada lagi yang bisa kuandalkan
selain percaya untuk berharap
anugerah ini tidak ditarik kembali
dan kakiku tak juga lekas letih
sungguh, aku terlihat bagaikan dua murid
yang berjalan kembali mudik ke Emaus

tak ada lagi yang kumiliki
selain hanya percaya dalam harapan
Tuhan, tambahkan percaya dan harapanku
Bunda bantulah aku memohon keduanya

MEMOHON KEKUATAN

Tuhan,........
Sekian lamanya aku berlelah diri
membangun cinta di antara aku dan dia
sekian lembar kuhabiskan
tuk yakinkan dirinya bahwa aku tak akan tergoda
sekian waktu ku biarkan hilang
tuk beri alasan mengapa aku membutuhkannya
bukan untuk membangun bahtera keluarga
bukan untuk menjadi ibu bagi anak-anakku
bukan untuk melepaskan diri
dari panjangnya kembara jalan ini
aku hanya ingin dia …..
menjadi patner dalam panggilan ini
menjadi saudari dalam bersharing soal hidup
menjadi malaikat dalam memperjuangkan kaul kemurnian
tapi sungguh,......
dinding tradisi priyayi terlalu keras kepala
untuk menerima maksud suci ini
aku sadar bahwa Kau memiliki rencana baik
dengan hilangnya dia dari pelukan rasa sayang dan kasih tulusku
yach,........
Untuk kesekian kalinya
aku mesti tak berdaya
bila harus menghadapi sebuah kecurigaan