Hal-hal sepele membuat kesempurnaan, dan kesempurnaan bukanlah hal sepele

Saturday, June 15, 2013

bukan menguji tapi menguatkan

Kadang kita tak memiliki kesabaran yang cukup dalam menunggu keluar dari masalah masalah kita
Kita terus sibuk mencari pertolongan
Kita buka banyak buku dan bertanya pada yang kita anggap sebagai guru
Kita bahkan rela menjual iman kita dengan pergi ke dukun dukun
yang tak lagi mampu menahan lapar dan haus
Bahkan kita terus menjerit dalam berbagai teriakan
Doa, novena, ziarah dan banyak pergi ke misa
Menyangka bahwa dengan itu Tuhan menjadi iba

Doa Aku Percaya

Aku percaya akan Allah
Bapa yang Maha Kuasa
pencipta langit dan bumi
dan akan Yesus Kristus Putra-Nya yang tunggal Tuhan kita
yang dikandung dari Roh Kudus
dilahirkan oleh Perawan Maria
yang menderita sengsara
dalam pemerintahan Pontius Pilatus
disalibkan wafat dan dimakamkan
yang turun ke tempat penantian
pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati
yang naik ke surga duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Maha Kuasa
dari situ Ia akan datang, mengadili orang yang hidup dan yang mati.
Aku percaya akan Roh Kudus
Gereja Katolik yang Kudus
persekutuan para kudus
pengampunan dosa
kebangkitan badan
kehidupan kekal
Amin.

Ia selalu tepat waktu

Aku sering bertanya pada hatiku
Secepat apakah Allah bertindak menolong kita saat kita tak berdaya?
Banyak yang mengatakan padaku bahwa Ia akan bergerak melebihi kilat yang membelah awan-awan hitam
Tapi mengapa sekian tahun aku memohon, semakin hari semakin terasa bahwa Ia bergerak amat pelan
Bahkan di beberapa saat pernah kuyakini bahwa Ia tak lagi peduli
Setiap pagi aku melihat seorang anak yang berdiri memandangi buah mangganya yang bergelantungan
Aku yakin anak itu sungguh menginginkannya

Friday, June 14, 2013

TETAP MELANGKAH DALAM HARAPAN

tetap berjalan
meski hati begitu risau
semuanya terasa kabur dan menyeramkan
tak ada pujian dan tepukan di bahu,
menguatkan
tiap mata menuduh
tiap mulut mencerca
dan menghakimi dengan hujatan semaunya
kawan, saudara dan kenalan menyingkir
menganggap sebagai bodah dan tolol

Membacalah !

Membaca adalah sebuah proses meletakkan apa yang dilihat oleh mat dan yang didengar oleh telinga ke dalam otak. Di dapur inilah hasil tangkapan indra itu mulai ditata, disusun menjadi sebuah untaian/rangkaian. Proses menata dan membuat rangkaian itu disebut mengerti.
Memahami adalah proses yang lebih dalam. Rangkaian-rangkaian tersebut disandingkan / didekatkan dengan

5 Tahapan Mencapai Perubahan

Perubahan itu penting. Karena penting maka mesti direncanakan apalagi bila perubahan itu melibatkan banyak hal. Baik bila sebelum membuat sebuah perubahan kita mempelajari 5 tahapan mencapai perubahan agar sungguh bisa menjadi pengawal yang baik yang menghantar semua sasaran menuju perubahan yang dimaksudkan.
1.       Tahap pertama : Penolakan
Fakta bahwa manusia cenderung dengan spontanitasnya menolak perubahan. Mengapa? Karena perubahan itu selalu berarti mengusik (usil) paradigma yang telah ada, mengganti kebiasaan yang dirasakan sudah cukup tertata, menuntut penyelesaian (membuat ada banyak energy tercurah untuk tak hanya sekedar ikut arus/mengalir saja), dan menimbulkan stress. Fakta penolakan ini akan sedemikian mencuat dengan satu tujuan perubahan tak jadi dibuat.

Ditahap ini dibutuhkan sosialisasi yang terpadu berupa ajakan untuk memahami alas an dasar perubahan yang ingin dilakukan. Panduan-panduan praktis bisa dipasang di tempat-tempat yang bisa dengan mudah dilihat agar terus dibaca dan dipelajari. Semakin sering dibaca dan diingatkan, orang akan merasa tidak aneh lagi.

Berbenah Diri

Kita pasti sering mendengar ajakan berbenah diri. Ini langkah awal dari sebuah perubahan. Beberapa orang sangat antusias menyambut ajakan ini tapi sebagian besar orang menolak entah dengan kadar penolakan yang tinggi entah dengan kadar yang rendah.
Penolakan itu dalam catatanku seringkali karena menyangkut soal kebiasaan. Orang yang sudah lama dengan kebiasaan yang rutin dimana kendali semuanya telah secara spontan dilakukan. Orang tak perlu lagi mengeluarkan banyak energy untuk membangun dan mempersiapkan segalanya dalam proses mencapai tujuan. Yang biasanya untuk memulai mesti duduk dan berpikir mempersiapkan sarana apa yang diperlukan, berapa orang yang akan terlibat dan bagaimana menyatukan visi dan misi agar dapat bekerja bersama. Kalau sudah menjadi kebiasaan orang tak perlu melakukan semua itu. Keribetan yang harus dialami itu akan lebih terasa bisa mulai menyangkut soal kemungkinan akan banyaknya hal-hal yang sebelumnya terasa nyaman dan mapan harus hilang atau terkurangi.
Suatu hari ada permintaan untuk menjaga keselamatan antara pejalan kaki dan pemakai kendaraan di sekitar tempat kerja. Betapa semrawutnya bila tiba waktunya pulang kerja. Lalu lalang kendaraan angkutan dengan karyawan yang akan pulang. Maka kemudian diputuskan membuatkan jalur khusus bagi pejalan kaki.

JUJUR

kalo aku katakan semua ini
tak hendak aku membelenggu
masa depanku sendiri
aku mencintaimu saat ini
jangan tanyakan mengapa
karna aku tak akan tahu alasannya
jangan juga kau bertanya sampai kapan

TERLALU BELIA

dik,...........
apakah kau tak terlalu belia
untuk bilang:
‘kak, aku mencintaimu
dan ingin selamanya mencintaimu’

dik,...........
apakah kau tak terlalu belia
untuk berucap:
‘Kak, aku tak tahu
mengapa aku tiba-tiba suka membayangkan
hal-hal aneh saat aku mengingatmu’

dik,...........
apakah kau tak terlalu belia
untuk mengirim SMS begini: