Hal-hal sepele membuat kesempurnaan, dan kesempurnaan bukanlah hal sepele

Saturday, November 20, 2010

SKETSA

Aku cuman sket
meski kelihatannya udah jadi tapi sebenarnya belum
aku masih perlu diperbaiki sana-sini
masih perlu dipoles sana-sini
perlu ditata sana-sini

Aku cuman sket
masih jauh dari yang namanya ‘jadi’
karenanya aku sangat membutuhkan
tangan-tangan trampil agar aku menarik
ide-ide kreatif agar aku dilirik
hati yang penuh cinta agar aku mampu berempati...k

Aku cuman sket
yang mencoba menawarkan sesuatu
bila engkau berkenan,
syukur

Aku cuman sket
yang mencoba menghadirkan sesuatu
meski belum terlalu sempurna
bila engkau tertarik,
syukur

Aku cuman sket
yang bila engkau letakkan di tempat yang penuh berlianpun
tetap sket
yang bila engkau buangpun
tak pernah berubah wujud

Aku cuman sket
yang sangat membutuhkan kebaikan hati dan pikiranmu

Sekali lagi......
Aku ini cuman sebuah sket
tidak lebih tidak kurang !

JUMAT MALAM

untuk sahabatku
dan mereka yang menganggap diri sebagai sahabat
saat tubuhku tak mampu menghindar
dari tebaran jala sang dewi malam
yang menjadikanku tawanan pada puri-purinya
ada sepenggal kalimat meminta jawaban
aku berpikir tentang komunitasku
aku atau kita yang harus berubah ?!
setahu ingatanku aku telah menunjukkan diri
untuk tidak lelah berubah
tapi tak juga menunjukkan adanya perubahan
setahu ingatanku aku telah menghabiskan
banyak waktu untuk merenungkan
tapi perubahan itu tak kunjung tiba
setahu ingatanku aku telah banyak kehilangan
belaian jemari lentik sang dewi malam
tapi nampaknya perubahan itu
bagaikan sebuah kesia-siaan
aku tahu kesabaran itu tak boleh lekas menjadi puas
tapi bagaimana aku bisa lebih lama
bila selalu saja engkau mengatakan
inilah aku, ya seperti ini
aku tahu kesabaran itu tak boleh segera pudar
tapi bagaimana aku bisa terus begini
bila selalu saja engkau dengan keyakinanmu
menjejali semua ruangku dengan kata-kata
‘ ini proses ’
aku tahu kesabaran itu perlu dijalani
dengan sepenuh hati
tapi bagaimana aku bisa melakukan itu
bila kau nampaknya tak juga puas
menggoreskan luka pada hatiku

sahabat, yang berubah itu seharusnya kita
tidakkah kau yakin akan hal itu ?!
Pernahkah kau berpikir tentang kita ?!
Pernahkah dalam hidupmu satu kata itu
lebih tinggi prioritasnya ketimbang kata kau ?!
Andaikan selama ini engkau lupa
dengarlah kata-kataku:
renungkanlah tentang kita !
Bila engkau mau
aku akan menambah waktuku
untuk bersabar dan menunggumu

jalan yang kita tapaki dan semoga selamanya
adalah jalan yang sama
gerbong yang membawa kita dan semoga selamanya
adalah gerbong yang sama
perhentian yang akan mengistirahatkan kita
adalah perhentian yang sama
jadi bagiku sebuah kesia-siaan jika kita terus hidup
dalam arena yang terus saling menyakiti
adalah sebuah kebodohan kalau kita tak juga
menyelesaikan semua ini
adalah kesaksian cinta yang macam apa
yang akan kita teriakkan dari mimbar imamat kita

sahabat, aku tahu dengan pasti
bahwa diriku saat ini terluka
dan aku mengerti bahwa tindakan, kata dan sikapmu yang seperti itu
pasti juga karena engkau sedang terluka
kini ulurkanlah tanganmu agar aku bisa menggandengmu
masuk pada hari-hari penyembuhan
kurasa waktu kita tak cukup panjang lagi
karena dunia telah sangat menantikan
kita berdiri di atas mimbar imamat
menyuarakan indahnya cinta Allah
yang menyembuhkan kita
menunjukkan pada mereka bahwa kita tim
tak hanya dalam karya
tapi juga dalam hati dan roh

sahabat, sekali lagi
yang harus berubah itu kita
tak cukup aku saja atau engkau saja
tapi kita, engkau dan aku

Thursday, November 18, 2010

KEHENDAK ALLAH

kata itu lebih sering terasa
sebagai vonis ketimbang ajakan untuk berserah
bagaimana tidak,
nyata-nyata dengan akal sehat
ditemukan alternatif yang lebih manusiawi
yang lebih mengembangkan
tetapi ngotot untuk tidak digunakan

apakah itu bukan berarti keras kepala?
Kesewenangan mengatasnamakan jabatan
menutupi kelemahan diri yang tak terolah
dan ketidakmampuan menerima fakta
yang menakutkan dan mungkin
mengancam harga dirinya

dan ketika ‘sering’ itu mulai bergerak
menuju ‘setiap kali’
aku cuman bisa bertanya:
Allahmu itu macam apa sich?!
Kok kehendaknya selalu membuat
lahirnya sakit di dalam hati

Aku yakin bahwa kehendak Allah itu hanya satu
yakni: Mencintai
atau boleh dibilang ‘saling mencintai’
tapi kata ‘saling’ itu
tak boleh membuat kita berada pada posisi menunggu
karna kata mencintai adalah sebuah kata kerja
yang subyeknya adalah aku
sehingga setiap pribadi mesti mendorong dirinya
untuk mencintai tanpa menunggu

keyakinan itu membuatku merenungkan kalimat ini:
‘terimalah ini sebagai kehendak Allah’
kalimat itu seringkali muncul setelah seseorang
mengungkapkan argumennya
yang menuntut orang lain menerimanya
keputusan yang acap kali
tak memberi ruang untuk bertanya
tak menyediakan kesempatan untuk beralternatif
bisakah tetap diterima sebagai kehendak Allah?!

Aku sangat yakin bahwa Allah itu
pribadi yang sangat Maha segalanya
Ia pribadi yang lengkap nan sempurna
Ia sanggup mengubah kelemahan jadi kekuatan
Ia mampu mengubah penderitaan jadi suka-cita
Ia bisa mengubah dosa menjadi rahmat
tapi sungguh,
kehendak Allah bukan pertama-tama
supaya kita menderita, berdosa dan lemah
jadi jangan keliru

AMBANG PERPISAHAN

meski aku yakin bumi belum mau berhenti berputar
dan karena internet,
ia tak lebih dari bola basket
kecil.... kecil sekali
tapi menjelang keberangkatanmu ini
aku tiba-tiba berusaha menyangsikan keyakinanku itu
benarkah bentangan milyaran kumpulan partikel itu
sungguh terjembatani?
masihkah jutaan malam dan ribuan pagi
ada dalam lingkaran yang sama?!
adakah matahari yang akan menyengatmu
dan bulan yang akan mencemburuimu
seperti biasa kita saksikan?!

mengapa tidak wahai hatiku?!
Roh adalah jembatan yang tak pernah lapuk
sekalipun oleh deras berkepanjangan
adalah sun-rise dan sun-set yang tak akan berhenti
tawarkan keindahannya
adalah kehangatan dan kesejukan
yang akan terus membuatmu
menggapai harapan masa depan

dia pergi dan bukan menghilang
adanya pasti, kasihnya abadi
persahabatan itu jangan lagi membuatmu sangsi

saat itu juga
aku merasakan rohku
ikut menghantarmu sampai bandara
dan tanganku baru berhenti melambai
setelah telingaku tak lagi menangkap bunyi pesawatmu

selamat jalan sahabatku
selamat menggapai harapan citamu
pastikan selalu
bahwa tetap ada doa yang memohon
terkabulnya intensi-intensi pribadimu

HEBAT !!!

kawan, beruntunglah engkau
karna pada pemilu kali ini
engkau menyumbangkan suaramu
dan tidak memilih........
diam
itu berarti
seorang Samaria yang jernih hati
tidak ikut memperpanjang nafas orde baru
seorang yang sungguh peduli
dengan nasib bangsa dan negri ini
tidak takut prihatin terhadap rintihan dan jeritan
jutaan nyawa korban kerusuhan
jutaan nasib korban PHK
jutaan liter darah dari DOM
seorang yang memiliki idealisme
dengan kaki tetap menginjak tanah

kawan, beruntunglah engkau
menjadi mahkluk yang masih bijaksana
menghayati radikalisme
tapi untuk saat ini
lebih memilih kompromi

kawan, beruntunglah engkau
karna tidak memilih abstain !!!