Hal-hal sepele membuat kesempurnaan, dan kesempurnaan bukanlah hal sepele

Friday, June 14, 2013

5 Tahapan Mencapai Perubahan

Perubahan itu penting. Karena penting maka mesti direncanakan apalagi bila perubahan itu melibatkan banyak hal. Baik bila sebelum membuat sebuah perubahan kita mempelajari 5 tahapan mencapai perubahan agar sungguh bisa menjadi pengawal yang baik yang menghantar semua sasaran menuju perubahan yang dimaksudkan.
1.       Tahap pertama : Penolakan
Fakta bahwa manusia cenderung dengan spontanitasnya menolak perubahan. Mengapa? Karena perubahan itu selalu berarti mengusik (usil) paradigma yang telah ada, mengganti kebiasaan yang dirasakan sudah cukup tertata, menuntut penyelesaian (membuat ada banyak energy tercurah untuk tak hanya sekedar ikut arus/mengalir saja), dan menimbulkan stress. Fakta penolakan ini akan sedemikian mencuat dengan satu tujuan perubahan tak jadi dibuat.

Ditahap ini dibutuhkan sosialisasi yang terpadu berupa ajakan untuk memahami alas an dasar perubahan yang ingin dilakukan. Panduan-panduan praktis bisa dipasang di tempat-tempat yang bisa dengan mudah dilihat agar terus dibaca dan dipelajari. Semakin sering dibaca dan diingatkan, orang akan merasa tidak aneh lagi.

2.       Tahap kedua : Pembelaan / bertahan
Di tahapan kedua ini proses akan terasa lumayan berat dan tidak mengenakkan. Kita akan melihat perilaku-perilaku yang menampilkan dirinya sebagai megeluh di sana-sini, mencela, pesimis, tertutup-diam, menjatuhan dengan sindiran-sindiran, menjadi suka mengatur, tidak disiplin. Kalau ini sudah terlihat, maka mesti dilihat bahwa proses menuju perubahan itu sedang berjalan.

Di tahap ini dibutuhkan pemotivasian yang kuat. Contoh-contoh yang hidup (teladan) mesti secara teratur didemonstrasikan. Tujuannya agar orang terbantu untuk membiasakan diri. Orang dibantu untuk melihat bahwa perubahan itu sangat berguna bagi masa depannya.

3.       Tahap ketiga : Melepaskan
Di tahapan ini, proses keterbukaan dan kemauan untuk mau meninggalkan masa lalu dan mulai melihat kemungkinan-kemungkinan di masa depan, terlhat. Kita bisa melihat indikasi itu dari perilaku yang mulai berbicara secara terbuka dan positif, mulai berani mengungkapkan pendapat, mulai bertanya dan membahas tentang perubahan tersebut, mulai melihat kemungkinan untuk ikut memecahkan persoalan bila terjadi kendala dalam proses perubahan itu. Kepercayaan yang sebelum tahap ini terlihat luruh oleh kecemasan-kekhawatiran mulai kembali terlihat semakin hilang dan diganti dengan kepercayaan diri

Di tahap ini butuh didampingi agar tidak merasa sendirian. Sebuah tepukan dibahu disertai tatapan mata yang meyakinkan akan melahirkan semangat untuk terus maju, mengikis keraguan yang masih tersisa.

4.       Tahap keempat : Beradaptasi / Menyesuaikan diri
Di tahapan ini akan semakin jelas terlihat langkah perkembangan dari akan berhasilnya sebuah perubahan. Hal itu ditandai dengan adanya kesadaran diri yang tumbuh dibarengi dengan kemauan kuat untuk mecoba perilaku baru. Pasti akan masih ditemukan unsur malu-malu, kikuk dan menghindari komentar. Mulai bekerja dengan standart baru dan berjalan dengan langkah pasti menembus dinding perubahan.

Di tahap ini diperlukan dukungan yang kuat. Pujian dan reward untuk hal-hal yang telah mereka lakukan dengan berani mencoba mengubah prilaku dengan acungan jempol dan tepuk tangan adalah pilihan yang cerdas.

5.       Tahap kelima : Internalisasi / pendalaman / pembatinan
Di tahapan ini akan perubahan telah terjadi. Fenomen yang akan tertangkap adalah terlihatnya prilaku baru yang telah merasa nyaman dan mengganggap yang tadinya aneh menjadi biasa, normal dan wajar dilakukan dalam hidup keseharian. Bahkan akan muncul sebuah gerakan atau pandangan merasa aneh bila melihat ada yang tidak melakukan. Di tahap ii, juga akan terlihat orang dengan mantap melaksanakan system yang baru karena telah dianggapnya masuk akal (diterima nalar sebagai logis, baik dan benar untuk dilakukan)

Di tahap ini yang diperlukan adalah penegasan atas tindakan atau perilaku yang ditunjukkan itu sungguh benar dan tepat. Sebuah acara minum teh bersama untuk merayakankeberhasilan adalah tawaran yang tak perlu lagi diperdebatkan. Di tahap ini bisa juga diisi dengan sharing dari beberapa orang tentang bagaimana ia berjuang melakukan perubahan itu. Juga baik bila acara kilas balik ini ditulis di mading (misalnya), agar saling menguatkan.

Hidup tetap bisa berjalan entah disertai perubahan entah mengalir begitu saja. Tapi jika hidup dijalani dengan menyertakan perubahan-perubahan yang baik, tak hanya akan membuat kita bersemangat menjalani hidup tapi akan terwujud panggilan memiliki hidup yang berbuah (mentes) dan buah itu berkelimpahan.

No comments: