Hal-hal sepele membuat kesempurnaan, dan kesempurnaan bukanlah hal sepele

Friday, April 8, 2011

SEKARANG - ESOK

Hari ini adalah hari dimana aku akan pertama kali melangkah meninggalkan kalian. Untuk tantangan, beban, permainan, pergulatan, intrik, culas, iri, segan, malas, rajin, peduli, cuek, berbagi, sederhana, perjuangan, harapan, tekad, tawa, tangis, benci, dendam, umpatan, pujian, tulus, damai, maaf, sindiran, gossip, jujur, telaten, tekun, sabar, apa adanya, yang baru. Sebenarnya tak akan jauh beda, yang beda cuma sensasi di otak dan deg-deg an di dada.
Hari ini adalah hari dimana aku harus menjabat tangan kalian satu persatu sambil menduga2 dengan nakal apakah genggaman yang kuat mengatakan juga kuatnya tekad atau malah kebalikannya; beradu pandang sambil menusukkan sorot tertajam untuk dengan usil mencoba tahu apakah di balik mata yang kutatap itu masih tersimpan harapan berjuang atau malah ternyata sudah layu; mengangkat tangan untuk melambai sebelum akhirnya lenyap dari pandangan mata dan perlahan-lahan berlalu dari pentas ingatan, pembicaraan dan hati.
Esok adalah hari dimana pertama kali aku mengatakan bahwa … aku pernah di Agis atau sewaktu aku masih di Agis …, Esok adalah hari pertama di mana Agis menjadi sebuah kenangan ganti tempat perjuangan, memori ganti pergulatan harapan di hati. Esok adalah pertama kali aku akan mengubah semua suasana kebersamaan saat ini menjadi sebuah kangen, sebuah rindu, sebuah cerita yang semakin tak akan ter-update
Kalau kita bertemu lagi, itu pasti karena kita menghendakinya dan itu adalah saat untuk update atau malahan upgrade semoga tak hanya cerita tapi juga hidup
Tapi jika kita tak lagi bisa bertemu, pastikan bahwa itu bukan kesombongan karena hidup kita lebih besar dan rumit dari sekedar ucapan, ….wuih, sekarang jadi sombong sekali….!
Terima kasih untuk semua ungkapan kepedulian dari yang terungkap secara cerdas maupun terungkap hanya dalam bahasa tubuh. Tengkiu untuk segala dukungan yang dengan cara unik dipresentasikan di pentas kebersamaan. Matur nuwun untuk keanehan, keganjilan, spontanitas, yang membuat hidup dan kerja tidak berhenti di grafik standart.
Untuk kalian yang luar biasa, aku pamit ya…
Jika ada yang sakit hati karena omongan, sikap dan perbuatan yang menyakitkan, pastikan bahwa itu bukan ketidaksengajaan tapi itu murni aku sengaja, makanya saat ini aku minta maaf. Maaf yang setengah alas kali tinggi. (bayangkan bahwa saat mengatakan ini tangan kiriku membawa bendera setengah tiang, tangan kananku berada di depan dada, dan kepala setengah tertunduk, sebuah sikap yang mendekati sempurna untuk seorang yang sedang minta dimaafkan).
.…bahtera, esok melajulah kembali dengan lebih mantap karena bebanmu kini tak sesarat kemarin….

No comments: