Hal-hal sepele membuat kesempurnaan, dan kesempurnaan bukanlah hal sepele

Friday, October 15, 2010

DERMAGA

Rosalia Dini Ristikaningrum,
sebuah neraca di celah-celah rindu dan dendam
ini tulisanku yang kesekian kali
untukmu dan untuk melepas kuk
yang terpasang di antara kepala dan kaki-kakiku
yang menjadi saudara
dalam penggembaraan panjang ini.

Saat aku sampai di dermaga ini
langit merona tembaga
ribuan camar berebut cium
tubuh ayu samudera
sesekali terdengar ceriapnya
memberi kesan dunia bahagia
sementara itu.......
anganku melayang jauh
jauh dan jauh
melewati awan tipis yang berserakan
melampui jauhnya mata memandang


Di dermaga ini
sekian tahun yang terlewat
ruang inkarnasi terbentuk
berdinding kerelaan
berwarna kehangatan cinta
berlantai percaya dan asa
beratap kurban dan doa

Dermaga ini
penghulu bersatunya dua hati
yang menjanji tak akan bersama lagi
Hangat nafasmu
masih terasa disela-sela daun pendengaranku
cempaka baumu
masih menempel pada aura kehidupanku
keyakinan hatimu menguat lewat matamu
persis berkas tembaga senja
dan saat gelora pasang
bersandar pada jendela dunia itu
bual banjir
bercampur dingin
ada kecup tulus di bibir
ada hujan tubuhmu
ada lambaian kepedihan
dan.......

Di dermaga ini
sekian tahun kemudian
haruskah ruang inkarnasi itu berantakan ?
haruskah hancur oleh kesunyian hati ?
dan kesunyian jiwa ?
dan tiadanya warna merah membalur wajah ?
haruskah berakhir dengan kerinduan yang tak tertahankan ?

Kakiku masih tertancap erat
di tubuh pertiwi
dan helai mantol putih
masih melekati kulitku
Sayup kudengar suara hatimu
membisik nyaris hilang
'tak usah kembali
bila bara cinta itu masih berkobar !'

Sementara........
air berlomba menyapa tubuhku
dan senja bertanding membalut jiwa
kutekuk kakiku menyebut penggal nama itu
sambil menepuk dada tiga kali !

No comments: