Hal-hal sepele membuat kesempurnaan, dan kesempurnaan bukanlah hal sepele

Friday, December 31, 2010

SELAMAT DATANG 2011

Aku yakin ini bukan di luar rencana.
Aku juga yakin bahwa ini tak termasuk dalam sket.
Semua telah ada dalam kuasa-Nya.
Dan bagaimana itu bisa begitu,
aku tak hendak mau direpotkannya.
Satu yang aku ingin tetap lakukan adalah
berharap aku tetap ada dalam jangkauan sorot mata-Nya dan medan hangat kasih-Nya.
Seperti itu juga yang hari ini aku mohon untuk engkau saudara-saudaraku.
Tak ingin aku merasakan semua keindahan
yang kadang nyata amat tak mengenakkan untuk dipandang mata insaniku
sebagai di luar kuasaNya.
Dia punya saat dan tujuan yang amat tepat buat aku dan engkau.
Ini bukan omong kosong
seperti kebanyakan orang tua bilang pada anaknya,
…. Nanti sore kita jalan jalan ke mall, tapi sekarang harus bobo siang dulu …,
dan ketika sore datang menagih janji,
orang itu telah memiliki pikiran yang lain.
Ini juga bukan janji agar kita tak memberontak pada-Nya
seperti ada tertulis…agama itu candu bagi masyarakat.

Pernik-pernik ribuan rasa yang tersulam dalam peristiwa Natal
apakah benar melulu suka cita?
Apa benar detik detik yang mengalir di antara Yusuf dan Maria
yang menahan saat kelahiran,
tak kunjung mendapatkan tempat penginapan adalah melulu rasa suka cita?
Rasanya bohong kalau mereka mengatakan tak mengalami kegelisahan yang sangat.
Apakah tiadanya baju baru dan sepatu baru justru membangun suka cita Natal
saat berdiri di antara orang-orang yang menunggu giliran
bisa berlutut di depan goa natal?
Apakah pengumuman bahwa tidak ada perubahan
tanggal penerimaan gaji bulanan justru membuat Natal berarti?
Apakah Natal yang hadir di antara tumpukan kertas order barang
dan kesulitan financial justru melahirkan suka cita Natal?
Ku kira proses tidak bisa di samakan dengan tujuan.

Natal mengundang kita memasuki ruang penuh suka cita
dan tak peduli bagaimana proses sampai ke sana.
Dan siapa yang mau memperjuangkan untuk sampai di pelatarannya,
dia akan memiliki kemungkinan mendapatkan kebahagiaan itu.
Allah menyediakan kita tujuan-tujuan
dan Ia sangat ingin kita sampai di sana.
Tapi Ia tak ingin terlalu repot menuntun
setiap orang untuk detik demi detik menuju ke sana.
Kita bukan robot. Akal budi dan hati nurani yang membangun kehendak bebas
sudah Dia anugerahkan kepada kita.
Dan aku melihat hal itu sebagai keluarbiasaan Dia.
5roti2ikan telah menjadi arah hidup kita
agar tujuan Allah,
membangun komunitas yang peduli itu,
menjadi perjuangan kita.
Kadang aku berpikir,
kenapa Ia tak segera mengirim apa yang kita butuhkan?
Bukankah kita sedang memperjuangkan tujuan-Nya?
Apakah ini bukan sebuah kesombongan pada kita,
kalau aku bilang …
Ia ingin kita bekerja dan bukan merengek
seperti bocah yang tak punya pengalaman apa pun.
Apa sih yang belum pernah kita lakoni?
Ya … kita sudah terbiasa berada di jalan yang menantang dan sulit,
Ia yakin kita mampu bertahan dalam kesulitan
mencari celah kecil sebelum sampai di jalan tol yang Dia yakin kita akan menjadi sangat besar.

Kalau aku bilang … mari kita bersabar diri,
itu bukan berarti aku mengajak engkau hanya menunggu.
Juga tak berarti bahwa aku telah mampu menjadi orang yang sabar.
Tapi itu karena aku ingin kita tak lagi jeli menangkap yang Dia mau.
Maka sabar di sini sangat tepat dikatakan tenang.
Hati yang tak grusa-grusu akan membuat mata, hati dan nalar bekerja dengan jernih.

2011 telah datang, mari kita memohon kepada-Nya
mata yang jenih melihat,
pikiran yang bening menalar
dan hati yang sabar.
Aku tahu ini bukan hal yang mudah,
maka dari itu, kita membutuhkan berkat-Nya.

Selamat memasuki arena perjuangan 2011.
Yang berharap banyak akan kehilangan banyak;
yang tak mau berharap akan mengalami frustrasi.
Berharaplah menjadi besar karena Allah itu Mahabesar.
Berharaplah menjadi sempurna karena Allah itu Mahasempurna.
Dan berharaplah menjadi luar biasa karena Dia Maha segala galanya.

1 comment:

Chic said...

Selamat tahun baru :)