Hal-hal sepele membuat kesempurnaan, dan kesempurnaan bukanlah hal sepele

Tuesday, November 2, 2010

KETIKA DIRI BERMETERAI 33

Apa sich yang membuat hidup ini menjadi begitu bergairah?
Apa pula yang membuat kita berani beranjak untuk menanggalkan dan meninggalkan tempat semula berpijak?
Harapan? Tantangan? Dendam? Cinta? Iba? Atau mood?
Terlalu banyak harapan akan membuat kita menjadi pemimpi
Terlalu banyak tantangan bikin kita menjadi capek dan ogah-ogahan
Terlalu dendam membuat kita membabi buta
Terlalu cinta membuat kita kehilangan logika
Terlalu iba akan membuat kita jenuh dan menyalahkan diri tanpa henti
Dan hanya mengandalkan mood kita kan menjadi masa bodo.
Adakah sesuatu yang besar tercapai melulu karena mood dan keluarbiasaan dicapai karena mood?

Orang bilang kalau pingin selamat sebaiknya tetap menjadi diri berada di tengah
Apakah itu berlaku mutlak?
Karena yang aku tahu, jika hangat hangat tahi ayam, maka akan dimuntahkan
Tak layak menerima bagian dari keluhuran yang disediakan

Mas, aku tak tahu apakah ini keberanian
Tapi aku bilang ini keyakinan batinku
Njenengan akan menjadi besar di bumi ini jika njenengan berani mengambil resiko
Menggerakkan antara harapan dan tantangan
Antara dendam dan cinta
Antara iba dan rasa hati seketika
Dalam diri setiap orang yang Gusti berkenan menjumpakan dia dengan njenengan

Mengapa?
Karena tak ada satu orangpun yang bisa bergerak tanpa letih
Tak ada seorangpun yang bisa berjuang tanpa kecewa
Dan tak seorangpun yang bisa bahagia tanpa terluka

Njenengan telah mengalami itu semua dalam hidup njenengan
Dan bukankah itu yang membuat njenengan menjadi seberani sekarang ini?
5000 orang itu bukan angka kecil tapi bukan angka yang tak bisa kita capai
Meterai itu telah njenengan setujui dan sungguh njenengan tak akan pernah bisa berlari dari hal ini
Kebahagiaan njenengan sangat ditentungan oleh pencapaian hal itu

33 hari ini mulai menjadi bagian hidup njenengan sampai setahuan yang akan datang
Ini adalah angka di mana Anak Manusia itu menujup segala aktivitas ragaNya
Ini adalah angka yang dipilih Bapa untuk Anak semata wayang-Nya
Ini angka yang menjadi monument tertinggi kenyerian Bapa melihat betapa bebalnya umat pilihan-Nya
Dan kini menjadi bagian dalam hidup Njenengan.

Matikanlah semua hal yang membuat njenengan tak leluasa bergerak
Matikanlah semua pikiran yang membuat njenengan tak bergairah untuk peduli
Matikanlah semua perasaan yang akhirnya malah membuat njenengan kehilangan segala-galanya
Biji kalau tidak mati dan jatuh ke tanah, tak akan mengubah peluang hina menjadi luar biasa
Anak Allah itu taat memasuki tanah dingin dan berdiam sejenak di sana sampai terompet paska itu
Meneriakkan alleluia serentak dengan kemegahannya
Tak ada waktu yang panjang untuk bertanya-tanya, perlu mati apa tidak
Matilah agar Paska Tuhan itu bisa nyata dalam hidup Njenengan
Dan 5000 orang itu melihat kemuliaan Allah nyata di setiap gerak tangan Njenengan
Saat perjuangan ini telah tiba
Tak perlu bertanya lagi di mana ada waktu untuk sejenak berbaring
Tak perlu lagi mencari-cari di mana ada oase agar sejenak menyegarkan diri
Ini saatnya mengibarkan bendera 5roti2ikan
Dan bekerja dengan segenap jiwa-raga-pikiran-rasa dan hati

Aku berada di samping njenengan
Sampai maut memisahkan kita

2 comments:

Alamat Kantor : said...

Thank's Pak, semoga bersama bapak beserta restu BAPA di Surga aku mampu
melakukan yang harus ku lakukan.


White Love

Damianus Indriasto

Unknown said...

kita lahir memang seorang diri karena kita bukan anak kembar tapi untuk menjadi luar biasa, kita selalu membutuhkan kehadiran orang lain.semoga kehadiranku dalam hidup njenengan membuat njenengan menjadi luar biasa.