Hal-hal sepele membuat kesempurnaan, dan kesempurnaan bukanlah hal sepele

Tuesday, October 19, 2010

SEBUAH PERJALANAN

Rosalia Dini Marianingrum
sebuah pijar fajar
di perbatasan keputusan untuk hidup baru
Denganmu kutemukan ketidakmurnian kasihku
padamu kutemukan timbangan bijak
di antara neraca-neraca
buatan egoisme diri
Kumau kau membacanya
dengan budi beningmu
dan sesegera mungkin mengirimiku
buah-buah pemenunganmu

Di bawah keremangan senja ini
aku terdampar di sebuah kuil tua
meski terawat tapi tak juga menghilangkan
kesan seram dan magis

Kubiarkan jari-jariku memukul-mukul portalnya
dan mulutku berteriak-teriak nyaring
Seorang tua berdiri di hadapanku
dengan mata tajam mengumbar tipisnya sebuah senyum
Bapa, ijinkan aku menunda langkah malamku
untuk sekedar duduk di hadapan Sang ilahi
tangannya masih meraih pundakku
ada suka cita dalam hatiku
mirip suka cita Sang Dewi
dengan Saudari tuanya

Lorong-lorong kuil itu dipenuhi dengan ornamen-ornamen masa lalu
sungguh indah tapi aku tak bisa menikmatinya
Lorong-lorong kuil itu
dipenuhi dengan cahaya remang-remang
tapi menerbitkan matahari dalam hatiku
Lorong-lorong kuil itu
tak menyediakan buang-bunga
toh harum dupa mencoba menggantikannya

Aku bersila diantara penghuni kuil itu
mereka bagai mati
mematung seluruh raganya
memberi kesan ilahi

Kucoba tuk heningkan batin
melangkahi semua hasrat
untuk mengungkap dalam kata

Tubuhku memang bersila
tapi tidak demikian dengan jiwaku
Dituntun oleh bongkah hati ilahi
kuteruskan perjalanan batinku di kembara imamat ini
tuk ucap syukur atas setiap dan semua anugerahNya

Jalan kembara ini terasa indah Tuhan
dia yang kau kirim untuk menemaniku
dalam perjalanan ini
ternyata menyimpan banyak cerita
yang tak hanya memberiku kekuatan
untuk meneruskan langkah diri
tapi juga memberi spirit
untuk menghasilkan buah-buah

Jalan kembara ini
meski menuju puncak golgota
yang pasti memiliki banyak keterjalan
serasa tak melukai kulit kakiku
dia yang Kau berikan untuk menemaniku
memiliki banyak cerita
hingga perhatianku tak tercurah
pada kakiku tapi pada isi ceritanya
tentang bagaimana orang
harus menderita untuk orang lain
harus memikul dosa orang
yang mengganggap diri tidak berdosa.

Jalan kembara ini
kini terasa tak membosankan, Tuhan
dia yang kau hadiahkan untuk menemaniku
dalam perjalanan panjang ini
memiliki banyak cara
tuk buang pikiran bosan
ia menunjukkan padaku
bagaimana seorang gembala
tak hanya cukup
memiliki kepiawaian dalam memimpin
membangun
memelihara
dan melayani jemaat
tapi mengajariku juga
dengan bagaimana menjalin
relasi hangat denganMu
relasi yang punya dua sisi
kadang bertabur kecemasan
tapi kadang bertabur peneguhan
kadang bertabur penyesalan hati
tapi kadang bertabur suka-cita pengampunan
kadang bertabur kepedihan asa
tapi kadang bertabur optimisme

Kata-katanya mengisi
ruang Sang Dewi dalam diriku
suaranya memenuhi ruang kelembutan
yang ada padaku
Kecemasan hatinya menyuplai ruang cinta
seorang kekasih dalam diriku

Jalan kembara ini
kini terasa mempesonakan, Tuhan
bagai panorama senja
yang menyuguhkan tembaga peraknya
langit biru-Mu
bagai sebuah jalan yang tertaburi
dan berdinding aneka bunga
dia yang Kau anugerahkan untuk menemaniku
memiliki senyum manis yang abadi
senyum yang membuatku
tak lagi merasa lelah
berjalan dari lorong ke lorong
untuk menabur benih kebaikanMu
senyum yang melahirkan kepastian pada batinku
bahwa Kau memiliki sejuta cara
untuk menguatkan pelaksanaan perutusan ini
senyum yang menumbuhkan
semangat perjuangan
untuk tak gentar menghadapi badai
kesulitan hidup ini
senyumnya melukis keagungan kasihMu
senyumnya menggambar kepedulian cintaMu
senyumnya mewujudnyatakan
kesetiaanMu padaku

Jalan kembara kini
terasa bagai siang abadi, Tuhan
dia yang Kau utus untuk menemaniku
berjalan terus sampai ke ujung bumi
untuk memenangkan setiap hati
untuk memenangkan sebanyak mungkin jiwa
agar kerajaan-Mu makin dikenal dan meluas
agar kerajaan-Mu makin kokoh di bumi ini
menguatkan asaku kepadaMu
pelukan hangatnya menginspirasikan padaku
bagaimana aku mesti memberi
pada setiap hati kehangatan
agar mereka yakin bahwa hanya Kau saja
yang mampu menghangatkan hati mereka
pelukan lembutnya membuka budiku
bagaimana aku mesti memperlakukan setiap jiwa
agar mereka yakin bahwa cintaMu
mampu mengatasi setiap jiwa
yang setegar padas

Jamahan penuh cinta itu
mendarat pada bahuku
Saudara muda
fajar telah penuhi kuil ini
Bapa, terima kasih atas kebaikan hatimu
semoga yang mencipta kita melihat itu

Aku beranjak
meninggalkan kuil tua ini
dunia telah menungguku
sementara kesetiaan teman perjalanan ini
semakin melumuriku
dengan ketulusan rasa sayangnya

Alia, abadilah engkau dalam hatiku
kekal-lah engkau dalam jiwaku

No comments: