hening ini memagut sukmaku
menorehkan goresan yang masih basah
oleh kenangan yang indah namun terluka
yang agung namun sarat akan penderitaan
bukan yang lahiriah tapi batin sukma
di hening yang sama ini
aku mencoba
untuk terus berharap
kali ini aku gak salah jalan
gak salah memilih
gak salah menafsirkan
apa yang bergema dalam batin sukmaku
aku cuman mau tetap jujur dengan diriku
tapi andaikan ternyata aku keliru
aku masih akan tetap berharap
untuk tidak kecewa dan menangis
karena aku tetap merasa Engkau adalah Bapaku
Engkau pasti punya rencana buat masa depanku
pada hening yang amat diam ini
aku bagaikan sepotong roti
yang ada di tengah empang
membiarkan diri untuk dilahap habis oleh diriMu
tapi mengapa tiba-tiba ada takut yang menyengat?
ketika kucermati
itu karena aku masih belum rela habis
aku masih ingin diperhitungkan
masih ingin diakui ada
aku belum siap kosong .......untukMu
kalo pada hening ini aku kembali bersujud
itu semata karena aku mencoba percaya
karna
tunduk pada penyelenggaraanMu
tetaplah utama
bagi seorang murid
No comments:
Post a Comment